Jumat, 29 Maret 2024

Belasan Pasien Covid-19 di Blora Dijemput Paksa Pihak Keluarga dari Tempat Isolasi

Dani Agus
Selasa, 16 Juni 2020 16:12:18
Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto memberikan keterangan pada wartawan. (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Blora - Puluhan orang mendatangi Klinik Bakti Padma Blora yang merupakan tempat isolasi belasan pasien positif virus corona atau Covid-19, Selasa (16/6/2020). Kedatangan mereka bertujuan meminta pulang paksa anggota keluarganya yang dirawat di tempat itu. Mereka menginginkan keluarga mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Meski sudah dijelaskan oleh petugas, namun massa bersikeras untuk membawa pulang pasien yang masih dalam masa penyembuhan tersebut. Ada 16 pasien corona yang diajak pulang oleh keluarganya. Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hernanto membenarkan hal ini. Para pasien yang dijemput paksa keluarganya itu berasal dari klaster Temboro. “Ada beberapa yang protes dan ingin menjemput pasien yang sudah lama menjalani isolasi dan belum sembuh-sembuh di Klinik Bakti Padma. Memang ini butuh kesabaran yang luar biasa termasuk kondisi psikis,” kata Lilik dalam jumpa pers, Selasa (16/6/2020). Ia menyatakan, jika keluarga pasien memaksa untuk tetap isolasi mandiri di rumah, maka harus ketat dan disiplin. ”Syaratnya satu, harus disiplin dan ketat, jangan sampai keluar rumah,” tegas Lilik. Menurutnya, keluarga harus mengawasi dengan ketat dan dikontrol oleh petugas. Kalau belum dinyatakan sembuh secara pemeriksaan swab sebanyak dua kali berturut turut, maka harus tetap menjalankan isolasi. “Sembuh itu secara klinis dan secara laboratoris. Memang secara klinis tubuhnya sehat, namun secara laboratoris pasien masih mengandung virus di dalam tubuhnya,” ujarnya. Apalagi menurut dia, banyak pasien corona merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang tubuhnya sehat. ”Ini yang bahaya. Jika ke luar rumah bisa menulari yang lain. Kalau memang memaksa pulang, isolasi diri di rumah, maka pengawasannya harus ketat,” lanjutnya. Selama menjalani isolasi diri di rumah, pihaknya memastikan akan terus memantau sambil menunggu hasil swab selanjutnya. Para pasien itu harus dibantu dengan dukungan sosial dari tetangga. Hal ini menjadi obat yang bagus bagi mereka yang menjalani isolasi di rumah agar psikisnya membaik “Kami dari tim gugus selalu mengingatkan agar tidak mendiskriminasi mereka. Meskipun PCR positif, selama kita tidak jabat tangan, tidak kontak langsung, jaga jarak, pakai masker, tetap aman. Tidak takut berlebihan dan tidak dikucilkan. Ini penting,” sambungnya. Terpisah, Direktur RSUD Blora Nugroho Adiwarso selaku koordinator Klinik Bakti Padma, menyebut ada 16 pasien Covid-19 dari klaster Temboro yang dijemput keluarga dengan alasan meminta isolasi diri mandiri di rumah. Atas permintaan keluarga dan seizin ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, mereka dipulangkan dan semuanya OTG. “Semua pasien ini kondisi klinisnya baik. Namun secara laboratoris ada tiga yang swab pertamanya sudah negatif, dan butuh satu kali swab negatif lagi untuk dinyatakan sembuh. Sementara 13 pasien lainnya hasil swab masih menujukkan positif Covid-19,” terangnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar