Jumat, 29 Maret 2024

RS Rujukan Lini Tiga di Kudus Mulai Kelimpungan Talangi Biaya Perawatan Pasien Covid-19

Anggara Jiwandhana
Senin, 15 Juni 2020 09:05:08
Tenaga kesehatan di RS Aisyiah Kudus tengah melayani pasien yang akan berobat (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Rumah Sakit Aisyiah Kudus mulai waswas karena biaya operasional perawatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun pasien positif Covid-19 mulai membengkak. Hal ini seiring dengan bertambahnya pasien positif di Kudus. Rumah sakit rujukan lini tiga tersebut bahkan mengakui jika biaya operasional pihak rumah sakit untuk mendanai pasien belum tentu bisa bertahan selama sebulan ke depan. “Sementara bantuan dari negara maupun daerah dalam hal pembiayaan belum ada,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 RS Aisyiah Kudus dokter Agus Prasetyo, Senin (15/6/2020) pagi. Biaya operasional dari satu pasien sendiri, rinci Agus, yang paling rendah mencapai sekitar Rp 8 juta. Nominal tersebut berlaku untuk PDP maupun pasien terkonfirmasi positif corona. Nominal tersebut juga, kata dia, belum termasuk apabila pasien membutuhkan alat ventilator. “Rp 8 juta biasanya habis di APD, makan dan minum seimbang, obat, biaya kamar, dan biaya dokter,” ujarnya. Sementara dari bulan Maret hingga Juni, RS Aisyiah sendiri telah menghabiskan dana sebesar Rp 500 juta untuk merawat sekitar 40 pasien baik PDP maupun terkonfirmasi positif. “Dinas Kesehatan seharusnya tahu berapa pasien yang sudah kami rawat, kami berharap pada APBD,” lanjut dia. Kapasitas ruang kamar pasien, lanjut dia, juga difungsikan semaksimal mungkin. Agus menjelaskan, RS Aisyiah sendiri sebenarnya hanya bisa menampung tiga pasien saja. Baik PDP maupun positif corona. Namun, pihak rumah sakit memaksimalkan tiga ruangan tersebut sehingga bisa menampung sekitar lima pasien. “Kami tetap berupaya semaksimal mungkin,” kata Agus. Meski, mulai terbatasnya biaya operasional tak akan membuat RS Aisyiah menolak pasien positif maupun PDP. “Kami berupaya semaksimal mungkin, karena ini juga merupakan tugas kami,” jelas dia. Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus dr Andini Aridewi mengatakan,sejumlah rumah sakit tengah berproses mencairkan klaim terkait hal ini. Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus lanjut dia, juga telah memberikan informasi data ke BPJS untuk kepentingan BPJS melakukan verifikasi. “Verifikatornya dilakukan oleh BPJS,” jelas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar