Jumat, 29 Maret 2024

PKB Nilai Program Jogo Tonggo di Jateng Tak Jelas, Bantuan APD ke Desa Banyak yang Mubazir

Supriyadi
Rabu, 10 Juni 2020 15:03:22
Beberapa orang sedang berjaga di Pos Satgas RW 1 serta spanduk yang bertuliskan pembatasan jam malam di wilayah tersebut. (MURIANEWS/ Yuda Auliya Rahman)
MURIANEWS, Semarang - Program Jogo Tonggo yang digelorakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam penanganan kasus corona (Covid-19) perlu dipertanyakan. Apalagi ada program yang tidak tepat waktunya. Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah Achmad Fadlun menjelaskan, pogram yang dijalankan Dinas Kesehatan ini, belakangan terlihat tidak sesuai harapan. Karena pelaksanaannya tidak sesuai jadwal alias tak relevan dengan situasi yang ada. "Makin tidak masuk akal program yang tidak time table tersebut tetap diekseskusi. Tentu kondisi ini membuat anggaran yang disediakan menjadi semacam mubazir, hingga menjadikan program tidak efektif," katanya melalui surat elektronik kepada MURIANEWS, Rabu (10/6/2020). Dalam program itu, kata dia, ada bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Desa senilai Rp 10 Juta. Bentuknya, berupa barang, yaitu sprayer, thermo gun, masker, baju coverall, sepatu boot, dan desinfektan. Program itu disalurkan ke semua desa, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten mulai tanggal 10 Juni hingga 30 Juni 2020. "Dengan situasi terkini, tentu program yang dijalankan itu malah jelas tidak bermanfaat. Barang akan mubazir dan kami berkeyakinan akan menumpuk saja di desa," jelas Fadlun yang juga Angota Komisi E. Gus Fadlun, panggilan akrabnya, tak memungkiri, anggaran untuk program ini memang semacam ‘dadakan’. Apalagi anggaran baru dimunculkan saat virus ini menyebar di Jawa Tengah. "Meski dadakan dan bisa dimaklumi, kami berharap anggaran yang ada harus benar-benar tepat sasaran, tepat manfaat, dan ada rasa keadilan bagi semua masyarakat," tegasnya. Ia menambahkan, saat ini anggaran yang dikeluarkan cukup fantastis. Yakni mencapai 78,09 miliar. Jumlah itu didapat dari jumlah desa di Jawa Tengah yang mencapai 7.809 desa. "Pertanyaannya untuk apa barang kesehatan itu baru disalurkan sekarang? Apalagi katanya sudah akan memasuki tahap New Normal,” tegasnya. ”Barang itu mestinya disalurkan pada bulan Maret atau April saat Pandemi merebak. Hari ini, yang dibutuhkan recovery ekonomi, modal dagang, sembako murah, hingga recovery pendidikan," imbuhnya.   Reporter: Supriyadi Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar