Jumat, 29 Maret 2024

Bertahan dengan Cara Tradisional, Kunci Sukses Kopi Moelya yang Makin Diminati Pelanggan

Yuda Auliya Rahman
Minggu, 7 Juni 2020 14:41:13
Dimas menunjukkan produk Kopi Moelya. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
MURIANEWS,Kudus - Nikmatnya cita rasa kopi, pasti tidak terlepas dari bagaimana cara prosesnya. Mulai dari proses pemilihan biji, penjemuran, penyangraian, penumbukan, cara penyimpanan, hingga cara penyajian. Karena itu, setiap produsen kopi pasti mempunyai cara yang berbeda-berbeda. Dari yang masih menggunakan cara tradisional hingga yang modern. Di daerah pegunungan Muria tepatnya di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus masih terdapat produsen kopi muria yang memproduksi kopi dengan cara tradisional. Namun citarasanya justru menjadi luar biasa saat dinikmati. Salah satunya adalah Kopi Moelya. Kopi bubuk rumahan yang dirintis Dimas Aldhie Fradhika (20) ini baru dirintis kurang lebih selama satu tahun itu. Meski begitu, kopi racikannya berhasil menggaet hati para pelanggan dari berbagai kota. "Alhamdulillah untuk pemasarannya hingga kini bisa sampai luar daerah seperti, Pati, Jepara, Demak, Semarang, Jakarta, hingga Kalimantan," katanya Minggu (7/6/2020). [caption id="attachment_189499" align="aligncenter" width="880"] Produk Kopi Moelya. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] Pengolahan Kopi Moelya, lanjut Dimas, masih dengan proses tradisional yakni mulai dari penyangraian dengan wajan tanah hingga penumbukan yang masih menggunakan lumbu dan alu (Alat tradisional yang biasa digunakan untuk menumbuk). "Memang sengaja masih dengan alat tradional. Karena menurut saya dengan alat tradisional mempunyai ciri khas rasa tersendiri," ujarnya. Sementara dari Kopi Moelya sendiri mempunyai dua jenis yakni kopi robusta dan kopi exelsa. Untuk harga bubuk kopinya pun bervarian mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 150 ribu rupiah perkilo. "Untuk saat ini belum jual roast bean. Karena memang stocknya sampai sekarang masih terbatas," terangnya. Beberapa pekan kemarin ada strategi baru yang ia gunakan, yakni dengan memasarkan kopi cup yang berisi kopi dan gula. "Jadi satu cup kopi terdapat takaran bubuk kopi dan gula yang nantinya tinggal diseduh di cup tersebut. Jadi terkesan lebih ekonomis dan tidak ribet," paparnya. Harapannya untuk kedepan nantinya agar kopi muria khususnya Kopi Moelya semakin dikenal sampai ke tingkat international. Selain itu mengangkat potensi petani kopi Khususnya di Desa Colo di Pegunungan Muria ini.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar