Diburu Ibu Hamil dan Kaya Manfaat, Sirup Parijoto Khas Colo Kudus Kian Laris
MURIANEWS, Kudus – Parijoto merupakan buah khas dari Pegunungan Muria. Buah ini sendiri mempunyai mitos yang unik, yakni jika sang ibu hamil mengonsumsi buah tersebut, diyakini si anak akan cantik atau ganteng dengan kulit putih bersih.
Oleh karenanya, buah ini sering menjadi buruan ibu-ibu yang tengah hamil. Ada yang memakan langsung buah ini ataupun membuatnya menjadi rujak.
Selain hal itu, buah parijoto juga diyakini memiliki banyak manfaat lain. Seperti menyuburkan kandungan,menurunkan kadar kolesterol, mengobati panas dalam, dan melancarkan BAB, serta masih banyak manfaat saat lain.
Buah tersebut mempunyai ciri khas rasa yang cenderung asam dan sepat. Oleh karena itu banyak warga Desa Colo di Kecamatan Dawe, Kudus, yang mengolah parijoto menjadi berbagai olahan.
Di antaranya dengan mengolah parijoto menjadi sirup. Sumarlan, salah satu yang menangkap peluang ini menjadi ladang bisnis.
Upaya ini sudah dirintisnya sejak beberapa tahun terakhir. Dan kini ia mulai menikmati hasilnya.

Sumarlan saat menjajakan sirup dan buah parijoto. (MURIANEWS)
Sumarlan menyebut, awalnya memang buah parijoto dijual dalam bentuk buah saja. Kondisi tersebut, membuat jika buah tak segara laku nantinya akan layu dan tidak bisa dijual lagi.
“Karena itu saya memutar otak agar buah parijoto bisa dinikmati dengan maksimal. Dan tentunya dengan rasa yang banyak disukai orang. Akhirnya ya saya buat sirup parijoto,” katanya, Sabtu (6/6/2020).
Ia menyebut, kreasi membuat parijoto menjadi sirup dimulainya pada 2015 silam. Beberapa kali percobaan ia lakukan, dan beberapa kali juga belum menemukan formula yang tepat.
“Selama tiga bulan akhirnya baru membuahkan hasil sirup parijoto. Awalnya saya bagikan gratis ke teman-teman, dan tetangga agar bisa mendapat masukan dan saran,” ujarnya.
Baca: Dipercaya Sebagai Warisan Sunan Muria, Ternyata Ini Manfaat Buah Parijoto
Setelah dirasanya rasanya cocok, sirup tersebut mulai dijual dibeberapa kios di yang ada di desannya, yakni kios di kompleks Makam Sunan Muria.
Hingga kini, pemasarannya pun mulai luas tak hanya dalam kota. Pesanan pun datang dari berbagai daerah, bahkan sampai ke luar Jawa.
“Untuk pemsarannya memang saya ada reseller di beberapa kota. Seperti Pati, Semarang, Kendal dan kota besar lainnya. Selain itu saya juga memasarkannya ke media sosial, untuk saat ini pemasaran hampir ke wilayah indonesia,” terangnya.
Sirup itu pun tak ia jual dengan harga mahal. Untuk kemasan 100 ml sirup parijoto dibanderol dengan harga Rp 35 ribu.
Sementara kemasal 250 ml harganya Rp 50 ribu, sedangkan untuk 350 ml dihargai Rp 60 ribu. Untuk kemasan ukuran besar ia hanya memproduksi jika ada permintaan.
“Untuk kemasan besar kan jarang peminat, jadi yang ready cuman kemasan botol kecil. Untuk harga reseller nantinya beda, itu harga jual dipasaran,” ucapnya.
Baca: Gara-gara Parijoto, Warga Kudus Dapat Penghargaan Presiden
Menurutnya, dari tahun ke tahun peminatnya cenderung naik. Apalagi menurutnya, sirup parijoto produksinya itu tak tidak memiliki efek samping. Karena sirup itu tidak diberi bahan pengawet serta pewarna.
“Untuk warnannya asli dari warna buah parijoto. Sedangkan untuk ketahanan sirup bisa sampai sembilan bulan terhitung mulai dari produksinya,” terangnya.
Meski kini mulai laris di pasaran, Sumarlan tak mau puas diri. Ia pun tak berhenti berinovasi. Kali ini, ia baru melakukan uji coba pembuatan teh parijoto.
“Nantinya teh parijoto tersebut akan seperti teh celup. Ini baru kami lakukan uji coba terlebih dahulu. Kalau rasanya sudah pas nanti baru saya jual,” tandasnya.
Harapannya dengan adanya beraneka variasi olahan buah parijoto, masyarakat bisa lebih mengenal dan peminatnya agar bisa meningkat.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha