Jumat, 29 Maret 2024

Toko Oleh-Oleh Haji di Kudus Harus Putar Akal dan Buka Diskon Agar Tetap Laku

Yuda Auliya Rahman
Jumat, 5 Juni 2020 18:57:23
Calon pembeli melihat-lihat di toko oleh-oleh haji di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
MURIANEWS, Kudus - Toko oleh-oleh haji yang berada di Kawasan Menara Kudus menjadi salah satu yang terdampak pembatalan umrah dan haji tahun ini. Tak hanya itu, omzet pun menurun sejak beberapa bulan lalu, karena adannya pandemi corona dan sepinnya peziarah. Para pengusaha oleh-oleh haji ini pun harus memutar akal, agar dagangan mereka tetap laku. Meskipun omzetnya turun drastis. Salah satunya Toko Pahala yang berada di Jalan Sunan Kudus. Meskipun sepi, karena dibatalkannya umrah dan haji tahun ini, serta sepinya peziarah Makam Sunan Kudus, toko tersebut masih tetap buka. Namun, tidak seperti musim haji di tahun sebelumnya yang kadang tutup hingga jam 10 malam. Sekarang jam bukanya dibatasi. Pemilik Toko Pahala, Iin Aljannah (24) mengatakan, orderan di musim haji tahun ini tidak seperti di tahun kemarin. Dikarenakan memang ditiadakannya pemberangkatan haji untuk tahun ini serta ditiadakannya umrah beberapa bulan lalu karena pandemi. "Dampaknya sangat terasa sekali, saat musim umrah dan haji biasannya banyak pembeli yang ke sini. Entah itu membeli baju ihram ataupun memesan oleh-oleh haji. Tapi untuk tahun ini sepi pembeli," katanya, Jumat (5/6/2020). Ia mengaku, di tahun ini ia banyak mengembalikan uang tanda jadi yang sudah diberikan pelanggan dikarenakan memang dibatalkannya pelaksanaan haji. "Saya juga mengerti keadaan saat ini, banyak yang sudah DP untuk pesan oleh-oleh haji, akhirnya saya kembalikan," ujarnya. Di musim haji tahun lalu, untuk perhari omzetnya bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Namun saat ini, ada yang terju saja sudah disyukuri. "Karena memang musim haji jadi bisa sampai segitu. Tapi untuk tahun ini ada beberapa pembeli saja sudah saya syukuri, karena memang tidak ada umrah dan haji di masa pandemi ini," jelasnya. Baca: Keberangkatan 1.033 Calon Haji di Kudus Tertunda Hingga Tahun Depan Meski demikian, ia pun tak patah akal, ia memasarkan dagangannya melalui online dan memberi diskon spesial untuk pelanggan. Biasanya ia membuka tokonya dari jam 8 pagi hingga jam 8 malam. Namun, untuk beberapa hari ini, ia membuka tokonya hingga jam 6 petang saja "Saya berikan diskon serta promo-promo lain, agar pelanggan tertarik," terangnya. Harapannya, untuk pandemi corona khusunya di Kudus agar cepat usai dan kehidupan bisa kembali normal lagi. Sehingga perekonomian masyarakat agar kembali seperti sedia kala.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar