Jumat, 29 Maret 2024

Program Jaga Jarak Pasar Tradisional di Jateng Dipuji Presiden

Ali Muntoha
Selasa, 12 Mei 2020 14:30:32
Penataan jaga jarak antarpedagang di pasar tradisional Salatiga. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Semarang - Penerapan program jaga jarak atau physical distancing di pasar-pasar tradisional di Jawa Tengah mendapat pujian dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo, Selasa (12/5/2020). Program tersebut menurut Jokowi bisa memastikan perekonomian tetap jalan di tengah upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Saya sangat menghargai apa yang dilakukan Jawa Tengah. Saya melihat contoh pelaksanaan jaga jarak di pasar-pasar tradisional di Jateng. Pasar di Salatiga itu bagus sekali, ekonomi tetap bisa berjalan tetapi jaga jaraknya ketat dilakukan," kata Jokowi. Ini dikatakan Jokowi rapat terbatas bersama sejumlah jajaran menteri dan gubernur secara virtual. Ikut pula dalam ratas itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam kesempatan itu Jokowi menyatakan, penerapan physical distancing di pasar tradisional sebenarnya yang ia inginkan. Itu yang dimaksud Jokowi dengan hidup berdampingan atau hidup berdamai dengan Covid-19. Menurut Jokowi, ke depan tantangan baru akan seperti itu. Perkiraan para ahli, meskipun kurvanya akan turun, virus ini tidak bisa hilang. "Ini akan terus sampai ketemu vaksinnya. Artinya kita harus siap dengan tatanan baru dan siap hidup berdampingan dengan Covid-19. Saya sangat menghargai apa yang dilakukan Jawa Tengah. Terima kasih," pungkasnya. Dalam rapat itu, Ganjar menyampaikan sejumlah isu terkait penanganan Covid-19. Selain progres kasus, Ganjar juga menerangkan berbagai sektor, seperti kesehatan, ekonomi dan lainnya. "Saat ini kami sedang melakukan penekanan pada penataan pusat konsentrasi masyarakat, di mana physical distancing tidak mudah dilakukan. Kami membuat terobosan-terobosan baru dan mendorong terciptanya normal baru," kata Ganjar. Baca: Jadi Pionir Physical Distancing, Pasar Salatiga Kini Dicontoh Demak Yang telah dilakukan lanjut Ganjar adalah penataan pasar-pasar tradisional. Sebab sampai saat ini, suasana di masyarakat masih terbawa Lebaran, sehingga banyak yang ke pasar membeli baju baru atau makanan. "Masih banyak yang ingin badhan (merayakan Lebaran). Sehingga toko-toko dan pasar sekarang ramai dikunjungi masyarakat. Kami sudah lakukan intervensi dengan menggandeng pihak terkait," terangnya. Bersama TNI/Polri, Satpol PP dan Bupati/Wali Kota, Ganjar telah meminta daerah untuk menata semua pasar tradisional. Pasar diminta tetap berjalan, namun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan, Ganjar menegaskan agar pemda setempat menutup pasar tradisional apabila tidak mau menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dirinya khawatir, kerumunan pasar bisa menyebabkan kondisi tidak bagus. (lhr)   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar