Jumat, 29 Maret 2024

Lima Pasien Corona Asal Karangrayung Grobogan Pernah Pergi Hajatan Bareng ke Jakarta

Dani Agus
Jumat, 24 April 2020 16:59:37
Ilustrasi (Pixabay)
MURIANEWS, Grobogan - Imbauan pemerintah agar masyarakat jangan bepergian ke daerah zona merah guna menghindari terkena Covid-19 barangkali ada benarnya. Kasus adanya lima warga di Kecamatan Karangrayung, Grobogan yang terkonfirmasi positif Covid-19 bisa jadi salah satu buktinya. Di mana, kelima orang ini ternyata pernah pergi bersama untuk jagong atau menghadiri acara hajatan pernikahan ke rumah warga setempat yang sudah tinggal di Jakarta. Acara jagong itu dilakukan pada 26 Maret 2020. Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo mengatakan, tidak hanya lima orang itu saja yang pergi jagong ke Jakarta. Tetapi ada hampir tiga puluh orang yang berasal dari satu desa. Mereka berangkat ke Jakarta naik dua kendaraan. Satu kendaraan elf dan minibus. Beberapa hari setelah kembali dari Jakarta, ada satu warga berjenis kelamin perempuan berusia 40 tahun yang mengeluh sakit dan sempat periksa ke Puskesmas Karangrayung II. Kepada petugas, yang bersangkutan mengaku baru beberapa hari lalu pulang dari Jakarta. Selanjutnya, orang ini dirujuk ke RSUD Purwodadi dan sempat diuji swab. Hasil uji swab yang diterima menyatakan orang itu terkonfirmasi positif Covid-19. Hingga saat ini, orang tersebut masih berada di RSUD Purwodadi. Dari kasus ini, pihaknya kemudian melakukan tracking dan rapid test terhadap orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 keempat di Grobogan tersebut. Totalnya, ada sekitar 40 orang yang sempat dirapid test, termasuk beberapa petugas dari Puskesmas Karangrayung II. Dari rapid test yang dilakukan, ada lima orang yang hasilnya reaktif. Untuk memastikan kondisinya, kelimanya kemudian sempat diuji swab. Hasilnya, dari kelima orang tersebut, empat di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dan satu orang hasilnya negatif. Keempat pasien positif Covid-19 terbaru ini terdiri tiga perempuan berusia 32, 37, dan 38 tahun. Satu lagi adalah pria berumur 48 tahun. “Saat jagong ke Jakarta, keempat orang ini berada dalam satu kendaraan elf dengan satu orang yang sebelumnya sudah dinyatakan positif Covid-19. Untuk satu orang yang rapid testnya reaktif tetapi hasil uji swabnya negatif, tidak ikut pergi ke Jakarta,” jelas Slamet, Jumat (24/4/2020). Menurut Slamet, berdasarkan kondisi itu, diduga kuat jika kelima warga itu terpapar Covid-19 dari Jakarta yang merupakan daerah dengan kasus corona paling banyak. Terkait kondisi itu, Slamet kembali mengimbau kepada masyarakat agar tidak pergi dulu ke daerah zona merah. Demikian sebaliknya, warga dari zona merah juga diimbau tidak keluar dari daerahnya guna memutus mata rantai persebaran Covid-19. Masih dikatakan Slamet, hingga saat ini, total sudah ada sepuluh orang yang dinyatakan positif Covid-19. Selain lima orang dari satu desa itu, sebelumnya ada perempuan berusia 47 tahun dari Kecamatan Geyer dan pemuda 24 tahun dari Kecamatan Pulokulon dan pria berusia 43 tahun dari Kecamatan Karangrayung yang dinyatakan positif Covid-19. “Untuk satu pasien dari Kecamatan Geyer sudah dinyatakan sembuh dan yang bersangkutan sudah diantarkan pulang ke rumahnya hari Senin lalu. Sedangkan satu pasien lagi yang dari Kecamatan Karangrayung itu beda desa dengan lima orang yang berasal dari kecamatan sama,” katanya. Kemudian, dua orang positif Covid-19 lainnya sudah meninggal pekan lalu. Yakni, seorang pria berusia 49 tahun dari Kecamatan Godong yang meninggal tanggal 15 April di RSUP Kariadi Semarang dan pria berusia 70 tahun dari Kecamatan Gubug yang meninggal di RST Salatiga tanggal 17 April.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar