Jumat, 29 Maret 2024

Ada Tiga Kasus Corona, Bupati Blora Umumkan Status Tanggap Darurat

Dani Agus
Senin, 20 April 2020 19:47:53
Bupati Blora Djoko Nugroho menyampaikan keterangan dalam jumpa pers, Senin (20/4/2020). (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Blora - Bupati Blora Djoko Nugroho menegaskan, status Kabupaten Blora mulai Snin (20/4/2020) hari ini hingga 40 hari ke depan, diberlakukan menjadi tanggap darurat Covid-19. Hal itu disampaikan Djoko dalam konferensi pers di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penganganan Covid-19 Kabupaten Blora. “Di Kabupaten Blora yang terkonfirmasi positif virus corona ada tig orang, sekalipun dua di antaranya baru positif berdasarkan rapid test, saya anggap positif saja. Dengan begitu kita hati-hati,” katanya. Dengan dasar itu, pihaknya menerapkan status tanggap darurat. Menurutnya, hal ini perlu disampaikan dengan harapan seluruh masyarakat tidak takut, namun justru lebih hati-hati dan waspada. Pihaknya meminta seluruh masyarakat bisa mengikuti semua petunjuk dan arahan pemerintah dalam rangka memutus dan memperlambat penularan virus ini. “Kali ini saya akan jelaskan, ada tiga orang yang positif. Yang pertama sudara kita dari Kecamatan Cepu yang baru pulang dari Jakarta, dalam kondisi sakit dijemput keluarga. Setelah dirapid test, hasilnya positif sehingga saat ini diisolasi di RSUD Cepu,” terangnya. Kedua adalah seorang laki-laki di Kecamatan Blora yang memang sudah lama sakit dan meninggal dunia pada tanggal 9 April 2020. Setelah diswab test, hasilnya positif Corona. Selanjutnya, dinas terkait melakukan tracking kepada keluarga, saudara dan tetangganya. Dari hasil tracking itu, istri almarhum juga positif berdasarkan rapid test yang dilakukan tenaga kesehatan pada hari Minggu (19/4/2020) kemarin. “Sekalipun istrinya baru positif berdasarkan rapid test, dalam dua hari ke depan akan kita lakukan swab test agar hasilnya lebih jelas. Ini perlu kehati-hatian,” ujarnya. Rapid test juga dilakukan pada tenaga medis di RSUD dr R Soetijono yang pernah kontak dengan pasien corona. Sementara itu, Direktur RSUD dr R Soetijono Blora Nugroho Adiwarso menjelaskan, saat ini rumah sakitnya sedang melakukan isolasi terhadap dokter dan sejumlah tenaga medis yang pernah menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut. “Sebelumnya, pasien itu sempat dirawat selama 12 jam di RSUD Blora dengan diagnosa gagal ginjal sebelum dibawa ke RSUD Moewardi Solo. Sehingga baik dokter, perawat dan tenaga medis yang pernah merawat kita isolasi, jumlahnya 25 orang,” ujarnya. Baca: Satu PDP Meninggal Terkonfirmasi Positif Covid-19, Status Blora Jadi Zona Merah Menurut Nugroho, dari 25 orang itu, ada dua orang di antaranya diisolasi di rumah sakit karena demam dan sebagainya. Namun, saat ini kondisinya sudah membaik dan menunggu hasil swab test. Sisanya 23 orang melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya dan terus dipantau. “Dengan adanya isolasi 25 tenaga rumah sakit ini, kami berharap tidak terjadi penyebaran Covid-19 di rumah sakit. Kami memohon setiap pasien yang periksa untuk jujur ketika dilakukan cek list dalam pemeriksaan agar tidak terjadi penularan,” imbuhnya.   Reporter: Danu Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar