Jumat, 29 Maret 2024

Terdampak Pandemi, Dishub Kudus Usul Revisi Target Penerimaan Parkir

Anggara Jiwandhana
Rabu, 15 April 2020 16:45:35
Salah satu sudut parkir di Alun-alun Kudus tampak sepi. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus mengusulkan adanya revisi target penerimaan pendapatan parkir tahun 2020. Usulan tersebut diutarakan menyusul banyaknya lokasi parkit tepi jalan umum yang mulai sepi karena wabah Covid-19. Kepala Dishub Kudus Abdul Halil mengakui jika kondisi parkir di jalanan kian hari kian sepi seiring merebaknya Covid-19. Hampir semua juru parkir, lanjutnya, juga mengalami penurunan pendapatan. “Pemasukan di sektor retribusi pun akhirnya turun,” kataka Rabu (15/4/2020). Penurunan, bahkan mencapai lebih dari 30 persen. Ia mencontohkan setoran retribusi di lokasi parkir khusus yang sebelumnya bisa masuk sekitar Rp 2,2 juta, kini setoran yang masuk hanya di kisaran Rp 1,5 juta saja. Kondisi serupa, lanjut dia, terjadi di lokasi parkir lainnya. Hal tersebut dikarenakan aktivitas masyarakat lebih banyak di rumah. Beberapa pusat perbelanjaan juga mulai tutup, sehingga berdampak pada pemasukan parkir tepi jalan. Demikian halnya, pemasukan dari parkir di Terminal Bakalan Krapyak juga sudah ditutup per 25 Maret 2020. “Kami juga mencatat ada beberapa lokasi parkir yang tidak lagi ada aktivitas,” terangnya. Sementara untuk kompleks Balai Jagong Kudus, kata Halil, yang semula ditargetkan bisa menyetorkan ke kas daerah selama setahun sebesar Rp 160 juta pun dipastikan juga tidak tercapai. “Karena mulainya baru Maret kemarin ini malah ada wabah,” katanya. Oleh karena itu, perlu ada revisi target penerimaan retribusi parkir 2020. Hal tersebut dilakukan karena penerimaan rata-rata per harinya dipastikan turun drastis. Untuk diketahui, target retribusi parkir terminal-tempat parkir di tepi jalan umum ditetapkan sebesar Rp 4,77 miliar. Retribusi parkir untuk kendaraan penumpang dan bus umum sebesar Rp 237,41 juta, sementara retribusi parkir khusus sebesar Rp 4,79 miliar.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar