Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Pemeriksaan Keluarga Pasien Corona di Kudus Terkendala Rapid Test Kit

MURIANEWS, Kudus – Pemeriksaan kesehatan pada keluarga pasien positiv Covid-19 di Kecamatan Kota, Kudus tak berjalan maksimal. Hal ini disebabkan keterbatasan rapid test kit yang dimiliki.

Hingga Rabu (8/4/2020) saja, hanya tersisa tiga alat rapid test bantuan dari pemerintah pusat. Padahal pasien tersebut mempunyai delapan anggota keluarga.

Kepala Bidang P‎encegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban membenarkan hal ini. “Sehingga baru tiga anggota keluarganya yang kami rapid test,” katanya, Rabu siang.

Dari tiga orang tersebut, kata Nasiban, diprioritaskan anggota keluarga yang sering bepergian baik dalam maupun luar kota. Karena menurut informasi, anak dari pasien tersebut ‎bekerja hingga ke Kabupaten Pati.

“Sedangkan yang belum rapid test corona akan menyusul berikutnya ketika sudah ada yang datang,” ujarnya.

Pihaknya pun kini tengah mengupayakan pengadaan rapid test kit  secara mandiri, dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar.

Namun yang jadi masalah adalah, tujuh vendor yang ditunjuk untuk menyediakan alat tersebut tengah kesulitan memperoleh alat rapid test.

“Dengan anggaran Rp 1 miliar itu sebenarnya kami bisa mendapat 200 boks, satu boks isinya 50 unit. Jadi totalnya 10.000 alat rapid test,” rincinya.

Baca juga: 

Sementara untuk pengadaan virus transport media (VTM), pihaknya menganggarkan sebesar Rp 429 juta untuk 14.300 unit. Namun hingga saat ini, pihaknya belum memperoleh alat tersebut.

“Informasinya barang itu akan tersedia sekitar akhir Mei 2020. Tapi tentu kami akan lihat situasi dulu karena belum tentu saat itu masih dibutuhkan,” terangnya.

Sementara ‎itu, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengakui jika rapid tes kit hanya tersisa hanya tiga unit saja. Sehingga pihaknya akan memaksimalkan untuk keluarga yang positif covid-19.

“Rapid tes tinggal tiga buah, VTM juga terbatas, sementara kami akan maksimalkan itu,” jelasnya.

Pihaknya juga akan melakukan pelacakan riwayat kontak pasien, agar virus tidak meyebar. Dia menganjurkan kepada masyarakat yang sakit dan sehat tetap menggunakan masker setiap hari. “Orang tanpa gejala ini patut diwaspadai, makanya wajib pakai masker,” pungkasnya.

 

Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.