Selasa, 19 Maret 2024

Hanya Diberi Jatah 80 Unit, Grobogan Upayakan Beli Rapid Test Mandiri

Dani Agus
Selasa, 7 April 2020 21:26:03
Kepala Dinkes Grobogan Slamet Widodo didampingi Kepala BPBD Endang Sulistyoningsih memberi keterangan penanganan Covid-19. (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Grobogan - Pemkab Grobogan sedang menyiapkan rencana pengadaan alat rapid test virus corona atau Covid-19. Langkah ini dilakukan karena rapid test yang didapat dari pusat jumlahnya dinilai sangat minim. “Kami hanya dapat rapid test sebanyak 80 unit saja. Jumlah sebanyak ini tentu sangat minim. Oleh sebab itu, kita akan melakukan pengadaan atau pembelian rapid test sendiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan Slamet Widodo saat jumpa pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Selasa (7/4/2020). Menurutnya, bantuan rapid test yang diterima sudah disistribusikan ke sejumlah pihak. Yakni, sebanyak 30 unit untuk RSUD Purwodadi, 20 unit untuk rumah sakit swasta, dan 30 unit lagi buat puskesmas. Mengingat jumlahnya terbatas maka penggunaan rapid test dilakukan secara selektif. Prioritasnya untuk tenaga kesehatan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Dalam Pemantauan (ODP). Slamet menegaskan, dengan pengadaan sendiri maka jangkauan penggunaan rapid test bisa lebih luas. Yakni, bisa disasarkan pula pada pemudik yang kedapatan punya suhu di atas 38 derajat serta memiliki gejala seperti orang terpapar Covid-19. Slamet menambahkan, kondisi Grobogan hingga saat ini masih belum ada kasus positif Covid-19. Adapun jumlah ODP secara kumulatif sebanyak 150 orang dan tinggal 10 orang yang dipantau. Sedangkan jumlah kumulatif PDP ada 49 orang, dan yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit ada 11 orang. “Untuk PDP yang meninggal sudah ada tiga orang dan dari hasil rapid testnya negatif. Kemudian, untuk ODP ada satu orang meninggal yang memiliki riwayat sakit TBC,” imbuhnya. Selanjutnya, pihaknya sejauh ini sudah mengirimkan swab 10 PDP ke laboratorium di Yogyakarta. Dari jumlah ini, ada tujuh sampel swab yang dikirimkan pekan lalu, dan tiga sampel lainnya dikirimkan Senin (6/4/2020) kemarin. “Sejauh ini, hasilnya belum dikirim. Tadi sudah saya tanyakan, suruh nunggu karena banyak sekali sampel swab yang diuji laborat,” imbuhnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar