Jumat, 29 Maret 2024

Banyak Penolakan, Karantina Pemudik di Kudus Akhirnya Disesuaikan Tempat Tinggal

Anggara Jiwandhana
Senin, 6 April 2020 17:07:27
Aksi demo yang dilakukan warga Menawan Gebog pagi tadi dalam hal menolak lokasi karantina ODP (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengambil keputusan untuk menyesuaikan lokasi karantina pemudik berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan lokasi tinggalnya masing-masing. Sehingga bisa memangkas jarak tempuh dan tak jauh dari lingkungannya sendiri. “Yang dari Kecamatan Kota bisa langsung ditempatkan di Rusunawa, begitu juga dengan yang lain,” katanya Senin (6/4/2020). Langkah tersebut, kata Hartopo, menjadi solusi penolakan dari warga yang desanya akan dijadikan tempat karantina. Hartopo pun kembali menekankan pentingnya karantina pemudik. “Saya harap semua menyadari pentingnya tempat karantina ini untuk kebaikan bersama,” ujarnya. Jika tetap menolak, Hartopo menginstruksikan pemerintah desa untuk menyiapkan tempat karantina sendiri bagi warganya. Termasuk menyediakan tempat tidur yang sesuai untuk mereka beristirahat, sehingga tidak hanya menolak tetapi memberikan solusi. “Kalau menolak, silakan menyediakan tempat karantina yang layak. Karena bagaimana juga itu warganya sendiri,” tegasnya. Baca: Giliran Warga Menawan Kudus Tolak Desanya Jadi Tempat Karantina Pemudik Dia menambahkan, tempat karantina juga akan ditunjang dengan kebutuhan makanan setiap hari. Pihaknya pun tengah menyiapkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan pemudik yang datang tersebut. “Kami nanti akan siapkan makannya,” terangnya. ‎Sementara Komandan Kodim 0722/Kudus, Letkol Arm Irwansah mengharapkan masyarakat untuk berpikir secara jernih dan tidak asal-asalan. Ucapan-ucapan yang dirasa bisa menyinggung pihak-pihak lain juga diminta untuk dikurangi. “Jangan pakai istilah yang bisa menyakiti orang,” tekannya Smentara Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi juga meminta masyarakat untuk kompak dalam bersikap di tengah kondisi wabah virus corona tersebut. Keputusan tempat karantina itu merupakan kebijakan bersama sehingga perlu kerja sama semua pihak. “Keputuan karantina itu diambil bertujuan untuk keselamatan masyarakat Kudus, sehingga semua harus bekerjasama,” terangnya. Baca: Warga Colo dan Rusunawa Kudus Protes Desanya Jadi Lokasi Karantina Pemudik Sebelumnya diberitakan, warga Desa Menawan, Kecamatan Gebog, menolak Balai Diklat yang ada di desanya digunakan sebagai lokasi karantina bagi pemudik. Penolakan juga muncul dari warga di dua lokasi lain. Yakni warga Desa Colo, Kecamatan Dawe yang menolak Graha Muria dijadikan tempat isolasi, dan warga Rusunawa Bakalan Krapyak yang juga menyuarakan protes karena rusunawa masuk dalam opsi tempat karantina.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar