Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Gara-Gara Corona, Resepsi Kawinan Warga di Kudus Ini Bubar

MURIANEWS, Kudus – Resepsi pernikahan salah satu warga Kudus Gedung Graha Mustika, batal digelar, Sabtu (25/3/2020). Aparat kepolisian bersama instansi terkait, mendatangi gedung untuk menunda acara tersebut, agar tidak terjadi kerumunan guna mencegah corona.

Padahal semua persiapan respesi sudah terpasang. Akhirnya, semua dekorasi dan pernik-pernik lainnya dicopoti dan dimasukkan kembali ke dalam truk.

Para petugas datang sebelum acara resepsi sempat dimulai. Sehingga belum begitu banyak tamu yang datang.

Kepala Desa Getas Pejaten Kusnadi menjelaskan, gedung tersebut memang sudah dipesan sejak delapan bulan yang lalu. Namun karena mewabahnya corona, pihaknya mengaku sudah memberitahukan kepada keluarga pasangan pengantin untuk menunda pesta pernikahan.

“Dua hari yang lalu sudah saya ingatkan, karena pasangan pengantin yang lainnya juga sudah membatalkan pernikahannya,” katanya.

Namun karena pihak yang bersangkutan masih nekat memasang dekor, maka pihak Musyarawah Pimpinan Kecamatan (Muspika) menegur secara langsung. Hingga akhirnya keluarga pasangan tersebut mau mengerti dan menunda acaranya.

“Kami akan mengembalikan seluruh biaya pemesanan gedung yang telah dikeluarkan pasangan pengantin,” ujarnya.

Namun, pihaknya tidak tahu pengantin tersebut sudah membayar sewa secara penuh atau uang muka saja. Biaya sewa gedung sendiri, kata Kusnadi adalah sebesar Rp 4,5 juta per hari. “Yang jelas rencananya akan dikembalikan,” terangnya.

‎Sementara pihak wedding organizer (WO) yang mengatur kegiatan itu enggan menyebutkan secara detail berapa dana yang dikeluarkan untuk dekorasi.

“Hanya ini sudah siap semuanya, masakan juga sudah komplit. Tetapi ini kami bawa lagi,” jelas wanita yang tak ingin disebutkan namanya.

Sementara itu, Pemilik CI Sound System Jepara, Fatah Yasin‎ mengaku bingung lantaran belum mendapatkan bayaran. Padahal dia sudah mengeluarkan biaya untuk membawa dua titik sound speaker itu dari Jepara.

“Saya bingung, kalau tidak dibayar, ini belum ada kabar dari panitia. Saya juga tidak diberi uang muka,” ucapnya.

Dia menjelaskan, jasa sewa untuk dua titik speaker tersebut seharga Rp 1,1 juta per harinya. Fatah mengaku sempat ragu jika acara itu dapat terlaksana karena beberapa pelanggannya yang lain sudah membatalkan.

“Pelanggan saya yang lain juga batal, sampai Selasa kemarin kabarnya jadi terlaksana. Makanya saya datang ke sini, kalau tidak datang malah saya yang salah,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Jati AKP Bambang Sutaryo mengatakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk menindaklanjuti imbauan mengenai social distancing atau jaga jarak guna mengantisipasi pencegahan virus Corona atau Covid-19.

“Ini demi kebaikan bersama juga, kegiatan ini bisa ditunda di lain waktu,” pungkasnya.

 

Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.