Kamis, 28 Maret 2024

Terciduk, di Tengah Ancaman Corona Pelajar Kudus Justru Asyik Ngemal

Anggara Jiwandhana
Senin, 23 Maret 2020 15:45:33
Satpol PP Kudus mengedukasi para pelajar yang kedapatan berada di Mal Ramayana Kudus, Senin (23/3/2020). (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Kudus –  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kudus menyatakan, hingga Senin (23/3/2020) setidaknya telah merazia puluhan pelajar dari sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus. Mereka nekat main ke sejumlah tempat, di tengah ancaman penyebaran virus corona. Padahal para pelajar itu juga diharuskan belajar di rumah secara online, setelah proses belajar mengajar di sekolah diliburkan dua pekan. Petugas Satpol PP menemukan mereka berkumpul atau tengah nongkrong di mal atau pusat perbelanjaan, hingga di tempat ramai tengah kota. Mengetahui kondisi ini, Kepala Satpol PP Kabupaten Kudus Djati Solechah mengatakan razia akan digencarkan mulai pekan ini. Apalagi sebelumnya, dari tiga kali razia, masih saja didapati anak-anak yang nekat keluar rumah. “Padahal sudah dianjurkan untuk belajar di rumah,” katanya. Lokasi sasaran razia sendiri, kata Djati, adalah lokasi-lokasi yang memang kerap digunakan para siswa-siswi sekolah untuk nongkrong ataupun berkumpul. Untuk saat ini, pihaknya sudah mendapati beberapa siswa di lokasi-lokasi seperti Alun-Alun Kudus dan pusat perbelanjaan Ramayanan Dept Store dan Ada Swalayan. “Cakupannya akan semakin diperluas lagi nanti,” ujarnya. Baca juga: Untuk para siswa yang kena razia, dilakukan pembinaan di lokasi. Mereka juga diberi pengatan agar tidak ke luar rumah jika tidak dalam kondisi yang mendesak. “Belajar di rumah jauh lebih baik, daripada keluar rumah hanya untuk bersenang-senang,” terangnya. Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus resmi meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di semua jenjang pendidikan, selama dua pekan. Yakni mulai 16 Maret hingga 29 Maret 2020 mendatang. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada memastikan, kegiatan belajar mengajar yang biasanya bertatap muka di sekolah, digantikan dengan sistem pembelajaran secara daring atau online. Untuk teknis pelaksanaannya, diserahkan ke masing-masing sekolah.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar