Jumat, 29 Maret 2024

Imbas Covid-19, Dandangan Kudus Ditiadakan dan Terminal Wisata Ditutup

Anggara Jiwandhana
Senin, 23 Maret 2020 12:10:40
Salah satu lapak di Dandangan tahun 2019 lalu.  (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memastikan meniadakan Pasar Dandangan yang rencananya akan dihelat mulai 14 sampai 24 April 2020 mendatang. Hal ini seiring dengan merebaknya virus corona di Indonesia. Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiarti memastikan akan segera menghubungi para pedagang yang telah memesan lapak jauh hari. Ia mengatakan, hingga kemarin setidaknya sudah ada 300 lebih pedagang lebih yang akan mengisi lapak Dandangan tersebut. “Kami akan kondisikan segera dengan para pedagang,” katanya, Senin (23/3/2020). Sudiharti mengatakan, alasan ditutupnya Dandangan karena memiliki potensi tinggi mengundang kerumunan massa. Terlebih, Dandangan sering didatangi oleh berbagai orang dari banyak daerah. “Sehingga kami memutuskan untuk meniadakan Dandangan,” lanjutnya. Sementara untuk wahana di pasar malam yang terlanjur digelar dan sejumlah pedagang yang telah membuka lapaknya di pinggir jalan, akan diberi arahan untuk segera menghentikan kegiatan dan membersihkan dagangannya. “Soal banyaknya wahana mainan, akan kami koordinasikan dengan pemilik tanah terlebih dahulu. Mereka mungkin telah menyewa,” ujarnya. Selain itu, penyemprotan pada pasar-pasar tradisional juga terus dilakukan. Sudiharti mengatakan, sampai hari ini penyemprotan pasar di Kabupaten Kudus sudah mencapai 80 persen. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, selain menginstruksikan Dandangan untuk ditiadakan, pihaknya juga menginstruksikan untuk menutup terminal wisata yang ada di Kabupaten Kudus. Langkah tersebut, lanjutnya, menjadi langkah konkrit untuk membatasi jumlah masyarakat luar Kudus yang datang ke Kota Kretek. Mengingat dua wisata religi Sunan Kudus dan Sunan Muria masih buka hingga sekarang. “Kami akan batasi, dengan begini bus-bus wisatawan tidak akan masuk terminal,” terangnya. Hartopo juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi aturan pemerintah yang menganjurkan untuk work from home atau bekerja di rumah. Siswa juga diimbau untuk tidak keluyuran  selama masa belajar di rumah. “Mari bersama melawan virus ini, kesadaran masyarakat harus ditingkatkan,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar