Jumat, 29 Maret 2024

Langka di Pasaran, Jateng Berhasil Produksi APD Medis Sendiri

Ali Muntoha
Senin, 23 Maret 2020 10:50:59
Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan APD buatan RSUD dr Moewardi Solo. (Istimewa)
MURIANEWS, Semarang – Sejumlah rumah sakit kini mulai kehabisan alat pelindung diri (APD), semenjak virus corona atau Covid-19 semakin menyebar. Terlebih di pasaran saat ini juga mulai langka. Menyikapi hal ini, Jawa Tengah mulai memproduksi sendiri APD untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. Apalagi di Jateng ada puluhan rumah sakit yang disiapkan sebagai rujukan pasien corona. APD ini diproduksi oleh RSUD Moewardi Solo, menggunakan bahan standar pabrikan, yakni Polypropylene Spundbound. Tiap hari rumah sakit milik Pemprov Jateng ini mampu memproduksi 200-250 APD yang dapat digunakan untuk para tenaga medis merawat pasien corona. APD buatan RSUD Moewardi Solo ini ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Kantor Dinas Kesehatan Jateng, Senin (23/3/2020). ”RSUD Moewardi berhasil membuat inovasi dan kreativitas dengan membuat APD sendiri. Hasilnya sama dengan yang dijual pabrikan dan harganya jauh lebih murah," kata Ganjar. Ia menyatakan, langkah ini memang diambil untuk mencukupi kebutuhan APBD di rumah sakit, lantaran saat ini APBD mulai langka. ”APD ini sulit dicari. Bahkan di beberapa daerah ada yang teriak-teriak kekurangan APD sampai pakai mantel. Kami kemudian berinovasi mencari bahan seperti yang dibuat pabrikan,” ujarnya. Selain APD, pihaknya juga tengah berusaha mencari terobosan baru dalam rangka pemenuhan masker. Sementara persoalan hand sanitizer, beberapa perusahaan dan pelajar sudah menemukan cara membuatnya sehingga dapat dipenuhi. "Silahkan rumah sakit di seluruh Jateng koordinasi dengan Dinkes apabila kekurangan APD. Kalau ada yang ingin belajar membuatnya sendiri juga boleh, datang langsung ke RSUD Moewardi," terangnya. Sementara itu, hingga Senin (23/3/2020) pagi, jumlah kasus positif corona tercatat sebanyak 15 orang. Tiga di antaranya sudah meninggal dunia, sementara 12 lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Dari laman corona.jatengprov.go.id diketahui jika orang dalam pemantauan (ODP) di provinsi ini tercatat sebanyak 2.644 orang. Sementara yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat 206 orang.(lhr)   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar