Jumat, 29 Maret 2024

Hand Sanitizer Langka, Pelajar SMK Duta Karya Kudus Buat Sendiri di Sekolah

Anggara Jiwandhana
Sabtu, 21 Maret 2020 13:35:49
Siswa siswi SMK Duta Karya memperlihatkan hand sanitizer buatannya di lab kimia. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Mulai merebaknya virus corona di Indoesia membuat sejumlah komoditas seperti masker dan hand sanitizer menjadi langka di pasaran. Tak terkecuali di Kabupaten Kudus. Namun, di tengah langkanya produk itu di Kota Kretek, siswa-siswi SMK Duta Karya Kudus ini berkreasi dan membuat sendiri hand sanitzernya untuk kebutuhan sehari-hari. Berbekal ilmu yang dipelajari di sekolah, siswa tampak lihai meracik bahan hand sanitizer tersebut. Guru Kimia Industri SMK Duta Karya Faruq Makhrus mengatakan, siswa-siswinya memang diajarkan untuk membuat berbagai olahan sabun rumah tangga. Salah satunya adalah membuat hand sanitizer ini. “Ada juga hand soap, sabun cuci piring, sabun lantai, dan olahan lainnya,” katanya ketika mendampingi siswa-siswa praktik membuat hand sanitizer di lab sekolah, Sabtu (21/3/2020). Untuk bahan membuat hand sanitizer, lanjutnya, merupakan bahan yang cukup tersedia di pasaran. Seperti alkohol, hidrogen peroksida, gliserin dan berbagai tambahan lain. Seperti pewarna dan pewangi. “Jadi cukup mudah dan dijamin bisa menangkal virus corona juga,” ujarnya. Hanya dalam hal ini, pihaknya melakukan sebuah improvisasi. Di mana cairan antiseptik diganti dengan eksrak aloe vera atau lidah buaya, dan bisa juga diganti dengan menggunakan ekstrak daun sirih. Untuk pencampurannya, guna menghasilkan seliter hand sanitizer, pihaknya memakai sebanyak 833 mili alkohol 96 persen, 14,5 mili gliserin 98 persen, 40 mili hidrogen peroksida 3 persen, serta antiseptik, dan pewarna yang disesuaikan dengan takaran. “Alkohol dicampur dengan hidrogen kemudian dilarutkan, selanjutnya ditambah gliserin untuk pelembutan dan diberi pewangi,” terangnya. Permintaan dari luar sekolah pun hingga kini mulai banyak berdatangan. Mulai dari perusahaan swasta hingga perseorangan. Sementara untuk harga, pihaknya hanya mematok sebesar Rp 85 ribu untuk satu liter hand sanitizer. “Untuk sementara kami menggunakan bahan praktik, jika nanti ada penyesuaian harga kami mungkin tidak mematok harga yang mahal,” terangnya. Sementara Ketua DPRD Kudus Masan yang meninjau lokasi pembuatan hand sanitizer pun mengapresiasi para siswa siswi SMK Duta Karya. Pihaknya pun akan mencoba berkoordinasi dengan pihak eksekutif untuk memfasilitasi penjualan hand sanitizer asli warga Kudus “Sehingga tidak saat langka saja dijualnya, tapi saat normal juga bisa jadi komoditas yang dari Kudus untuk Kudus,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar