Kamis, 28 Maret 2024

Sudah Empat Tahun Ambrol, Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Grobogan Ini Belum Tersentuh

Dani Agus
Rabu, 11 Maret 2020 16:20:20
Kondisi jembatan penghubung antara wilayah Kecamatan Geyer dan Karangrayung makin mengenaskan. (MURIANEWS/Dani Agus)
MURIANEWS, Grobogan - Sebuah jembatan penghubung antara wilayah Kecamatan Geyer dan Karangrayung, di Kabupaten Grobogan saat ini kondisinya makin mengenaskan. Meski sudah ambrol sejak November tahun 2016 lalu, namun hingga saat ini, jembatan itu belum ditangani. Selain penghubung antardusun, jembatan tersebut menjadi akses jalan antardesa di dua kecamatan. Yakni, antara Desa Karangsono, Kecamatan Karangrayung dengan Desa Suru, Kecamatan Geyer. Akibat kerusakan jembatan ini, warga harus melewati jalur lain yang jaraknya sekitar lima kilometer untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Lokasi jembatan berada di wilayah Dusun Wonorejo, Desa  Karangsono. Jembatan tersebut berada di Sungai Pesanggrahan yang merupakan anakan dari Sungai Serang. Jembatan itu panjangnya sekitar 24 meter dengan lebar tiga meter. “Ambrolnya jembatan itu disebabkan tanah penyangganya longsor sedikit demi sedikit akibat meluapnya air sungai dan guyuran air hujan. Dampak longsor menyebabkan salah satu tiang penyangga patah dan mengakibatkan separuh landasan ambrol,” kata Maryono, warga setempat, Rabu (11/3/2020). Ia mengatakan, dulu sempat dibangun landasan darurat dari bambu di jembatan yang ambrol itu. Namun landasan itu hanyut saat sungai meluap. Perangkat Desa Suru Sodik menambahkan, tidak berfungsinya jembatan menyebabkan sebagian warganya terpaksa harus menyeberangi sungai untuk melakukan aktivitas. Namun, hal ini hanya bisa dilakukan saat air sungai tidak begitu tinggi. Selama ini, banyak warga Desa Suru yang memanfaatkan akses jembatan itu karena merupakan jalan pintas terdekat. Sementara itu, Camat Karangrayung Hardimin menegaskan, fungsi jembatan yang statusnya milik desa itu memang cukup vital. Selain penghubung antardusun, jembatan itu juga jadi akses menuju wilayah Kecamatan Geyer. Pihaknya sudah melaporkan ke dinas terkait agar segera ada penanganan. Soalnya, jembatan itu sangat dibutuhkan. Terutama, jadi akses masuk mobil untuk membawa hasil pertanian, khususnya sayuran yang akan dijual di Purwodadi. “Untuk saat ini, pihak desa belum memungkinkan untuk memperbaki jembatan karena butuh dana cukup besar. Kami butuh dukungan dari pemkab, provinsi atau pusat untuk perbaikan jembatan,” jelasnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar