Jumat, 29 Maret 2024

Hebat, Siswa SMA PGRI 2 Kayen Temukan Sabun Antiseptik dari Kulit Pohon Randu

Cholis Anwar
Senin, 24 Februari 2020 18:49:52
Kamila dan Diah nampak meramu kulit randu menjadi sabun anti septik (MURIANEWS/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Pati - Penemuan sabun antiseptik dari kulit pohon randu oleh dua siswi SMA PGRI 2 Kayen berhasil mengantarkan keduanya mendapatkan penghargaan Honourable Mention untuk kategori Biologi. Prestasi itu didapatkan oleh dua siswi yakni Diah Kusuma Wardani dan Kamila Rafiq saat mengikuti ajang bergengsi di Indonesia Science Project Olympiade (ISPO) belum lama ini. Kamila mengatakan, penemuannya itu mulanya berdasarkan pengamatan banyaknya pohon randu yang ada di wilayah Pati. Hanya, pohon tersebut biasanya digunakan untuk membakar batu bata. "Dari situ kemudian saya dan Diah berpikir agar kulit randu bisa dimanfaatkan untuk hal lain," terangnya, Senin (24/2/2020). Setelah mencari referensi dari berbagai sumber, lanjutnya, akhirnya menemukan jika klotokan atau kulit pohon randu itu bisa diolah menjadi sabun cair. Sementara agar lebih bermanfaat, ditambahkan pula bawang putih sebagai anti bakteri dan antiseptik. “Pembuatannya, kulit randu itu dibakar untuk kemudian dibuat ekstraknya. Setelah jadi nanti tinggal ditambahkan minyak kelapa dan aquades hingga terbentuk sabun cari. Barulah nantinya ditambahkan anti bakteri yang berasal dari filtrate bawang putih. Dan terakhir ditambahkan pewangi sebagai aromanya,” jelasnya. Menurutnya, sabun bioantiseptik ini sudah melalui serangkaian pengujian. Mulai dari uji bakteri, uji Ph, uji bobot jenis, uji banyak busa dan uji organoleptic. Sementara untuk uji anti bakterinya dilakukan di lab terpadu UNDIP sehingga keakuratannya bisa dipertanggung jawabkan. “Semua indikator uji telah tercapai dan memiliki trend positif. Bahkan kemampuan anti bakteri yang dihasilkan mampu menyamai produk dari sabun bioantiseptik terkemuka di Indonesia," tambah Fitri Maria Ulfa, waka Kurikulum SMA PGRI 2 Kayen. Fitri pun mengaku bangga atas temuan kedua siswanya tersebut. Baginya sabun antiseptik itu memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya yakni bahan baku yang ramah lingkungan. Terlebih kulit randu dan bawang putih juga cukup mudah didapatkan di Kabupaten Pati. “Tentu sangat alami karena berasal dari kulit randu dan bawang putih. Hal ini tentunya juga bisa memberi dampak positif. Klotok (kulit) randu yang biasanya hanya dibuang-buang ataupun dijadikan bahan untuk membakar batu bata, kini bisa memiliki nilai jual yang lebih,” jelasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar