Jumat, 29 Maret 2024

40 Hektare Sawah di Jambean Kidul Tergenang Banjir, Kerugian Capai Rp 1,4 Miliar

Cholis Anwar
Selasa, 18 Februari 2020 15:10:21
Seorang warga mengambil gambar sawah di Desa Jambean Kidul yang tergenang banjir (MURIANEWS/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Pati - Sebanyak 40 hektare wilayah persawahan di Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo saat ini tergenang banjir. Akibatnya, para petani tidak bisa memanen padinya. Parahnya lagi, genangan banjir itu sering terjadi sejak umur tanaman baru 40 hari. Sementara untuk padi siap panen, membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Jambean Kidul Kamelan mengatakan, akibat banjir tersebut, petani dipastikan merugi hingga Rp 35 juta setiap hektarenya. Padahal, lahan yang ditanami padi mencapai 40 hektare. ”Untuk kerugian tinggal mengkalikan saja. Total ada 40 hektare dikali Rp 35 juta. Jumlahnya mencapai Rp 1,4 miliar,” katanya, Selasa (18/2/2020). Ia menjelaskan, saat ini ketinggian air yang merendam areal sawah mencapai 75 sentimeter. Jika lahan normal dan tidak terendam banjir, saat ini padi sudah siap panen. ”Di wilayah ini kami yang pertama kali menanam padi. Kemudian disusul 210 hektare sawah lainnya. Tapi ini sudah 50 hari terendam air. Meskipun sudah saatnya panen kami tak bisa berharap banyak,” terangnya. Dia menambahkan, lokasi yang tergenang banjir itu memang berdekatan dengan sungai Silugonggo. Bahkan ketinggian sungai dengan areal sawah hampir sama. "Kalau intenaitas hujan tinggi dan sungai Silugonggo banjir, pasti lahan persawahan itu juga ikut tergenang," terangnya. Dirinya berharap ada normalisasi sungai Silugonggo. Selain sering menggenangi sawah warga, sungai Silugonggo juga sudah mengalami pendangkalan.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar