Kamis, 28 Maret 2024

Dampak Corona, Jateng Kini Coba Gaet Turis Timur Tengah

Murianews
Kamis, 6 Februari 2020 11:41:57
Tari Dewi Tri Sekti, dibawakan dengan indah oleh Duta Seni Jepara di arena Borobudur Festifal 2019. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURIANEWS, Semarang  Sejak Rabu (5/2/2020) kemarin, pemerintah Indonesia menutup sementara penerbangan dari dan menuju Tiongkok, sebagai dampak menyebarnya virus corona. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara di Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi hal ini, Pemprov Jawa Tengah kini mulai gencar menarik wisatawan asing dari wilayah Timur Tengah. Promoso wisata pun juga digencarkan di kawasan itu, seperti di Uni Emirat Arab dan Turki. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Sinoeng Noegroho Rachmadi mengatakan, mewabahnya virus corona memang berpotensi angka kunjungan turis wisman) dari Tiongkok. Padahal kunjungan wisman Tiongkok diharapkan dapat mendorong pencapaian target 850 ribu wisatawan yang ditetapkan Pemprov Jateng. Oleh karenanya, pihaknya kini mulai menggaet turis dari Timur Tengah. Selama ini, kunjungan wisman asal Timur Tengah di Jateng hanya 0,3 persen dari total kunjungan sebanyak 691 ribu turis. ”Sehingga perlu dimaksimalkan. Ini sekaligus sebagai tolok ukur apakah kegiatan promosi kami berhasil atau tidak," katanya. Data yang dimiliki Pemprov Jateng selama tahun 2019, kunjungan turis asing ke Jateng sebanyak 691 ribu orang. Mereka berasal dari Perancis, Belanda, Malaysia, Thailand, Singapura dan Tiongkok. Jumalh wisatawan Tiongkok tercatat sebanyak 35 ribu orang dan menempatkannya pada peringkat ketujuh wisman yang berkunjung ke Jawa Tengah. Destinasi wisata candi masih menjadi favorit turis yang datang ke Jawa Tengah. Tempat pertama diduduki oleh Candi Borobudur di Magelang dengan 240 ribu wisman, Candi Prambanan di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan 171 ribu wisman dan Kota Lama Semarang sebanyak 61 ribu kunjungan wisman. Pihaknya berharap, wabah corona dapat ditangani maksimal enam bulan mendatang agar iklim pariwisata di Jawa Tengah tetap menggeliat. “Saat ini karena awal tahun jadi masih low season. Semoga pada bulan Mei hingga akhir tahun kondisi wisman naik lagi, terutama dari Tiongkok,” pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar