Jumat, 29 Maret 2024

Asyiknya Belajar Lewat Komunitas

Murianews
Sabtu, 1 Februari 2020 06:00:20
Siswa SD tengah asyik belajar di kelas. (MuriaNewsCom)
[caption id="attachment_181568" align="alignleft" width="150"] Muslimin M.Pd.*)[/caption] KOMUNITAS merupakan suatu kelompok di dalam masyarakat, di mana para anggotanya biasanya mempunyai kesamaan kriteria sosial yang menjadi ciri khas. Dinamakan komunitas karena banyak kesamaan yang dimiliki oleh komunitas itu, seperti kesamaan minat, kesamaan profesi, kesamaan tempat tinggal, dan kesamaan yang lainnya. Sedangkan pengertian belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang pernah dipelajari. Belajar adalah aktivitas transfer ilmu yang dilakukan antara guru dan muridnya. Sampai saat ini, belum ada suatu aktivitas transfer ilmu yang bisa menggantikan belajar. Semua orang kalau mau mendapatkan ilmu prosesnya harus dilalui dengan belajar. Mulai dari zaman dahulu, sampai sekarang orang kalau menuntut ilmu jalan satu-satunya adalah dengan cara belajar. Tidak ada ceritanya orang yang malas-malasan ketika belajar bisa berhasil mendapatkan ilmu yang diinginkan. Kalau keduanya digabungkan, belajar dengan media komunitas sangat menyenangkan dan membuat nyaman bagi yang sedang belajar. Karena kesamaan mereka terhadap apa yang sedang dipelajari dan kesamaan apa yang akan mereka cita-citakan. Sehingga mereka merasa seolah-olah dalam komunitas itu seperti senasib, seperjuangan dan sepenanggungan. Ada susah dan senang ditanggung bersama. Ada beberapa langkah belajar dengan media komunitas. Pertama dengan mengelompokkan anak yang punya kesamaan belajar yang sama. Satu contoh misalnya akan belajar bahasa Inggris dengan materi conversation (belajar berbicara bahasa Inggris). Maka langkah selanjutnya adalah mengelompokkan mereka yang belajar conversation menjadi satu kelompok tersendiri yang khusus mempelajari materi yang sama. Supaya hasilnya maksimal dan terukur. Jangan dicampur antara kelompok yang belajar conversation dan kelompok lain. Misalnya dicampur antara yang belajar conversation  dengan grammar (belajar cara penyusunan kalimat). Dua mata pelajaran yang berbeda meskipun sama-sama bahasa Inggris. Karena antara belajar conversation dan grammar mempunyai perbedaan dalam materi belajar. Sehingga akan berbeda gaya belajar dan gaya penyampainnya. Kedua, supaya belajarnya bisa lebih efektif maka dalam sebuah komunitas tidak boleh terlalu banyak. Cukup berisi lima belas sampai dua puluh anak. Ini untuk menjaga belajar biar berlangsung efektif. Karena kalau satu komunitas terlalu besar maka belajarnya menjadi tidak efektif dan terlalu crowded. Banyak sekali manfaat belajar yang didapat dengan memakai media belajar komunitas di antaranya. Dengan belajar lewat komunitas, maka dalam komunitas itu mereka akan saling support satu dengan yang lainnya. Misalnya belajar conversation bahasa Inggris. Dengan cara komunitas, maka antara satu siswa dengan lainnya bisa saling membantu kalau ada kesulitan dan saling mensupport.Karena mereka mempunyai kesamaan yang sama dalam belajar. Di samping itu mereka bisa saling praktik dengan materi yang telah dipelajari. Kemudian, dengan media belajar lewat komunitas bisa memberi dukungan antaranggota kelompok komunitas untuk terus belajar dan belajar. Dengan belajar lewat komunitas kalau ada kesulitan antara yang satu dengan lainnya bisa saling membantu dan mengajari apa yang menjadi kesulitan mereka. Ini karena mereka tidak merasa canggung lagi satu dengan yang lainnya. Manfaat lain yakni, orang kalau berada di satu komunitas biasanya akan merasa lebih nyaman dan tidak merasa terasing sehingga akan mudah akrab. Ini karena menganggap bahwa dalam suatu komunitas itu mereka seperti keluarga besar yang saling menghormati, tolong menolong satu dengan lainnya. Hal ini tentunya memberikan dampak psikologis bagi mereka yang tengah belajar bahwa mereka mempunyai teman yang sama-sama lagi belajar. Karena kalau belajar tanpa merasa tertekan dan nyaman, maka materi pelajaran akan mudah di pahami dan diterima oleh siswa. Metode belajar dengan media komunitas omo perlu dicoba dan diterapkan di sekolah ataupun kelompok belajar informal. Mengingat belajar dengan media komunitas menyenangkan dan membuat siswa merasa nyaman dan seperti berada di tengah-tengah suatu keluarga besar. (*)   *) Dosen STIBI Syekh  Jangkung (Sekolah Tinggi Ilmu Budaya Islam) Pati dan Koordinator Komunitas Kampung English Temulus

Baca Juga

Komentar