Jumat, 29 Maret 2024

Bikin Bangga, Penjaga Konter Lulusan SMK Akuntansi di Pati Ini Sukses Buat Aplikasi Ojek Online

Cholis Anwar
Rabu, 22 Januari 2020 11:31:26
Ahmad Ananda Sulistio menunjukkan aplikasi hasil buatannya (MURIANEWS/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Pati- Membuat aplikasi bukanlah perkara mudah. Butuh berbgaai macam komponen dan kecerdasan berpikir agar aplikasi dapat beroperasi dengan baik. Namun, bagaimana kalau yang membuat allikasi itu justru seorang penjaga konter yang merupakan lulusan SMK Akuntansi? Ya, dialah Ahmad Ananda Sulistio, remaja asal Desa Alasa Dowo, Kecamatan Dukuhseti, Pati yang sudah melakukan hal itu. Meski bukan lulusan jurusan informatika, namun pria berusia 19 tahun tersebut saat ini tengah mengembangkan start up ojek online. Seperti halnya yang saat ini tengah menjadi trend seperti Gojek dan Grab. Aplikasi yang dibuat pemuda kelahiran 28 april 2000 lalu itu diberi nama Sa Dahar dan sudah bisa diunduh lewat Play Store. Di aplikasi ini, ia menawarkan jasa ojek online, kurir, delivery, market, dan pulsa itu sudah mendapat bintang 4,7. Meski baru diunggah dan di-share tanggal 14 Januari yang lalu kini telah diunduh ratusan kali. Uniknya lagi, pria yang akrab disapa Ananda itu membuat aplikasi tersebut secara otodidak. Yakni belajar dengan menonton video yang ada di YouTube. “Saya lihat dari video bagaimana cara membuatnya lalu saya praktikkan. Karena saya berprinsip selagi ada niat dan usaha Insya Allah bisa. Alhamdulilah sekarang jadi dan telah dilaunching. Total saya membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk membuatnya,” kata Ananda, Rabu (22/1/2020). Ia menceritakan, awal mula perjalanannya dalam membuat aplikasi dan mengembangkan bisnis onlinenya tersebut berawal dari diskusinya dengan seorang temannya yakni Muhammad Subhan. Dari situ, ia disarankan untuk membuat aplikasi tersebut. “Dari masukan teman saya itu akhirnya kepikiran juga. Akhirnya saya buka YouTube dan mempelajari cara membuat aplikasinya. Alhamdulillah jadi,” terangnya. Meski baru sepekan, namun ia telah mendapatkan cukup banyak mitra kerja. Dia pun mengajak sesama pemuda setempat dalam menjadi mitra. Salah satunya untuk mengantar orderan dengan sistem bagi hasil. “Tarif yang kami pasang pun relatif terjangkau untuk setiap kilometernya hanya seribu. Sementara untuk tarif minimalnya Rp tiga ribu,” imbuhnya. Saat ini, ia pun terus melakukan evaluasi dan pengembangan aplikasi buatannya tersebut. Ia juga berharap bisnis pelayanan digitalnya tersebut nantinya dapat semakin berkembang. “Saya berharap nantinya aplikasi ini bisa berkembang dan menjadi kebanggaan warga Pati dan Kecamatan Dukuhseti pada khususnya. Daripada menggunakan aplikasi buatan dari luar negeri kenapa tidak memanfaatkan buatan warga Pati sendiri,” tutupnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar