Jumat, 29 Maret 2024

Harga Garam Rp 150 Per Kilogram, Petani Pati Menangis

Cholis Anwar
Selasa, 21 Januari 2020 11:34:36
Sejumlah petani garam di Pati sedang panen garam, belum lama ini. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Pati - Harga garam di Kabupaten Pati kian hari semakin terpuruk. Saat ini, harga komoditas tersebut bahkan berada di titik terendah, yakni Rp 150-200 per kilogramnya. Akibatnya, banyak petani garam merugi lantaran tak bisa mengembalikan modal. Abdul Malik, petani garam Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil mengatakan, rendahnya harga garam tersebut sudah dirasakan sejak dua tahun terakhir. Untuk harga garam grosok bahkan hanya dihargai Rp 150 hingga Rp 200 per kilogram. Sedangkan untuk garam kristal yang proses peroduksinya menggunakan plastik hanya terpahut sedikit, yakni sekitar Rp 250 hingga Rp 300 per kilogram. "Sudah dua tahun ini, harga tidak bisa naik. Kalau ditanya rugi, pasti rugi. Apalagi saat panen, kami harus melansir dari tambak ke rumah untuk ditimbun," katanya, Selasa (21/1/2020). [caption id="attachment_180825" align="alignnone" width="1280"] Abdul Malik dan para petani garam lainnya nampak memanggul garam untuk dijual (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] Meski begitu, ia terpaksa harus menjual garamnya dengan harga murah tersebut. Hal itu dilakukan supaya bisa menyambung hidup. Terlebih lagi, petani garam adalah satu-satunya matapencaharian untuk memberi nafkah keluarga. "Tetap saya jual. Kalau tidak, nanti makan dari mana, karena saya juga punya keluarga," terangnya. Ia pun berharap, pemerintah tidak hanya berlangku tangan. Dinas terkait diharapkan bisa sesegera mungkin menyelesaikan masalah harga garam ini, apalagi kondisi terpuruk ini sudah dua tahun lebih. "Kami sebagai rakyat kecil, ya hanya bisa berharap, semoga pemerintah bisa menolong kami agar harga garam kembali normal," harapnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar