Jumat, 29 Maret 2024

Realisasi Anggaran Belanja Daerah Pemkab Kudus Tahun 2019 Tak Sampai 100 Persen, Ini Sebabnya

Anggara Jiwandhana
Jumat, 17 Januari 2020 15:55:21
Sekda Kudus Sam'ani Intaqoris saat memaparkan materi terkait monitoring dan evaluasi kegiatan APBD 2019 (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Realisasi Anggaran Belanja Daerah Pemkab Kudus tahun 2019 ternyata tak mencapai 100 persen. Hingga akhir 31 Desember 2019, realisasi anggaran 2019 untuk pembiayaan 74 OPD hanya mencapai Rp 2,014 triliun, atau sekitar 88, 32 persen saja. “Total anggarannya sendiri sebesar Rp 2,280 triliun untuk pembiayaan kegiatan di 74 OPD,” ucap Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus Eko Djumartono, Jumat (17/1/2020). Untuk dinas yang terendah serapannya, kata Eko, adalah dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Dengan persentase serapan hanya berkisar 55 persen saja. Sementara untuk serapan paling tinggi, berada di adan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda). “Persentasenya mencapai 99,07 persen,” katanya. Untuk penyebab rendahnya serapan, Eko mengatakan jika ada beberapa proyek besar dari DKK yang tidak jalan. Di antaranya adalah pemroyeksian empat puskesmas untuk dijadikan Rumah Sakit bertipe D. “Belanja modalnya tidak jalan,” tambahnya. Sedang tidak optimalnya serapan APBD pada OPD lain adalah adanya efisiensi anggaran. Hanya, efisiensi masih dalam taraf wajar. Eko mencontohkan pada pembelian kertas pada tiap OPD. Jika semula dianggarkan 200 rim, realisasinya hanya 170 rim. “Belanjanya disesuaikan dengan kebutuhan,” terusnya. Sementara secara keseluruhan, dalam APBD 2019 terbagi untuk belanja tidak langsung (BTL) sebesar Rp 1,310 triliun dengan realisasi Rp 1,257 triliun atau 95,92 persen. Sementara untuk belanja langsung (BL) dianggarkan Rp 970 miliar dan terealisasi Rp 757 miliar atau sekitar 78,06 persen. Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Joko Dwi Putranto menyebut jika empat puskesmas memang tengah diproyeksikan untuk menjadi Rumah Sakit tipe C. Hanya, memang sedang dalam proses verifikasi. “Ada pengkajian lagi dalam hal ini,” katanya. Sedang untuk empat puskesmas yang diproyeksikan menjadi Rumah Sakit dengan Tipe C adalah Puskesmas Jekulo, Kaliwungu, Dawe dan Undaan. Hanya, untuk tahun ini, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan pada Puskesmas Jekulo. “Sedang tiga puskesmas lain akan dibangun bertahap,” terangnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar