Jumat, 29 Maret 2024

Cuaca Buruk, Pelayaran Jepara-Karimunjawa Ditutup Sejak Jumat Pekan Lalu

Budi Santoso
Selasa, 7 Januari 2020 13:45:46
Kapal yang melayani jalur Jepara-Karimunjawa bersandar di Pelabuhan Pantai Kartini Jepara. (MURIANEWS/Budi Erje)
MURIANEWS, Jepara- Jalur pelayaran Jepara-Karimunjawa pulang pergi, ditutup untuk sementara waktu. Cuaca buruk sepanjang pekan ini membuat otoritas pelayaran di Jepara memutuskan tidak memberikan izin bagi semua pelayaran dari dan ke Karimunjawa. Sejak Jumat (3/1/2020) tiga kapal yang selama ini melayani rute Jepara-Karimunjawa sandar di Pantai Kartini Jepara. Dampak penutupan pelayaran ini membuat Pelabuhan Pantai Kartini lenggang. Ruang tunggu Pelabuhan Kartini Jepara yang biasanya ramai, Selasa (7/1/2020) sepi dan hanya ada beberapa petugas saja yang ada. Warung-warung dan kedai kopi yang biasanya ramai, juga terlihat banyak yang tutup. Menurut Staf Pegawai Bidang Perhubungan Laut Dishub (Dinas Perhubungan) Jepara Parjiyo pelayaran memang dinyatakan ditutup sejak Jumat (3/1/2020). Arus wisatawan ke Karimunjawa dan sebaliknya otomatis memang tidak ada untuk sementara waktu. Meski demikian, sampai saat ini tidak ada wisatawan yang terdampar di Karimunjawa. Sebab pada Minggu (5/1/2020) lalu, kapal Pelni dari Semarang telah menjemput mereka. Semua wisatawan diangkut dari Karimunjawa ke Semarang, dan tidak ada lagi yang tertinggal di Karimunjawa. “Kemarin, banyak penumpang wisatawan yang datang ke Pelabuhan Kartini Jepara untuk mengambil mobil dan kendaraan yang diparkir di sini. Mereka kan turun di Semarang, dan baru bisa mengambil kendaraan mereka keesokan harinya,” ujar Parjiyo, Selasa (7/1/2020). Terhentinya pelayaran Jepara-Karimunjawa ini juga berdampak bagi kegiatan bongkar muat barang di KM Siginjai. Kapal utama pengangkut barang-barang kebutuhan masyarakat Karimunjawa ini juga tidak bisa berangkat. Subroto (40), anggota TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Pelabuhan Penyeberangan Pantai Kartini, menyatakan dirinya bersama 13 orang anggota lainnya saat ini nganggur. Namun setiap hari dirinya bergantian dengan anggota lainnya mencari informasi mengenai kepastian keberangkatan kapal. “Praktis jika terlalu lama tidak ada pelayaran, maka pekerjaan  sebagai jasa angkut dan bongkar muat juga tidak menghasilkan rezeki bagi kami. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa lagi berangkat,” ujar Subroto. Di Pelabuhan Penyeberangan Pantai Kartini, ada 14 orang TKMB yang bergelut dengan jasa pembongkaran di KM Siginjai. Mereka membantu mengangkut barang-barang kebutuhan yang dibawa dari Jepara ke Karimunjawa. Di antaranya sayur mayur, beras dan kebutuhan lain yang dibutuhkan di Karimunjawa.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar