Kamis, 28 Maret 2024

Jalur Kereta Semarang-Lasem Dihidupkan Lagi, Tahun Ini Mulai DED

Ali Muntoha
Selasa, 7 Januari 2020 11:26:38
Rangkaian Kereta Api yang membawa kereta kelas ekonomi. (PT KAI)
MURIANEWS, Semarang – Pemerintah menggulirkan program reaktivasi atau menghidupkan kembali sejumlah jalur kereta api yang sudah mati. Satu di antaranya adalah jalur ketera Semarang-Lasem yang dulu menjadi tulang punggung transportasi di wilayah Pantura timur. Ditargetkan pada tahun 2023 program reaktivasi jalur kereta mati ini sudah dimulai pengerjaan fisik. Jalur kereta yang akan dihidupkan kembali panjangnya mencapai 100 kilometer. Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menyatakan, program reaktivasi ini merupakan program dari pemerintah pusat. Menurut dia, pada tahun 2020 ini sudah mulai dilakukan penyusunan detail engineering design (DED). Ia menyatakan, pihaknya sangat berharap jalur kereta ini bisa segera dioperasionalkan lagi. Karena bisa menjadi loko penggerak perekonomian di wilayah Jateng bagian timur, seperti Kudus, Pati dan Rembang. [caption id="attachment_159664" align="alignnone" width="720"] Taj Yasin Maimoe, Wakil Gubernur Jateng. (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)[/caption] Selain itu juga bisa menjadi akses transportasu penunjang pariwisata. Pihaknya mengakui, akses transportasi, selama ini menjadi kendala bagi wisatawan, terutama untuk menuju destinasi pariwisata di Rembang. Padahal, wisata pantai di Rembang potensinya terbilang bagus. “Jawa Tengah sebenarnya wisata pantainya hampir seperti Bali. Sekarang yang baru digelorakan Karimunjawa. Tetapi sudah menyusul juga Pantai Karangjahe di Rembang. Pantai Karangjahe sekarang posisinya di ranking 4 atau 5 di Jawa Tengah. Tapi memang akses ke sana agak sulit karena belum ada tol dan kereta api,” katanya, Selasa (7/1/2020). Lantaran akses tranportasinya belum baik, imbuhnya, maka wisatawan yang datang masih terbatas dari wisatawan lokal. Rata-rata dari Tuban, Bojonegoro, Blora, Pati, dan Kudus. Sehingga jika reaktivasi jalur kereta ini berjalan baik, Taj Yasin berangan-angan jalur kereta Semarang-Lasem bisa sekaligus menjadi jalur kereta wisata, seperti kereta wisata Kedungjati Purwodadi. Baca juga: Namun ia juga mengakui ada beberapa kendala yang bakal dihadapi dalam proses raktivasi ini. Terutama, karena stasiun-staiun di sepanjang jalur itu sudah beralih fungsi. “Jalur kereta Semarang-Lasem itu stasiun-stasiunnya banyak yang sudah menjadi pasar. Seperti Demak itu sudah jadi pasar, Kudus juga menjadi pasar, Pati jadi alun-alun, Rembang juga jadi pasar. Ini yang kayanya jadi PR kita agar secepatnya terealisasi, agar mudah aksesnya,” tandasnya. Selain untuk mempermudah akses pariwisata, keberadaan jalur kereta Semarang-Lasem juga untuk memindahkan angkutan barang. Dengan begitu, kemacetan yang selama ini terjadi di jalur pantura timur bisa ditekan. Sementara itu, Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah Fajar Rakhmat menyebut, reaktivasi rel kereta api Semarang-Lasem sepenuhnya dilaksanakan pemerintah pusat. Pada 2020 ini memasuki tahap DED. Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan pengadaan lahan dijadwalkan pada 2021. “Sementara untuk pengerjaan fisiknya dimulai pada 2023 mendatang,” pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar