Kamis, 28 Maret 2024

Ganjar Dukung Jokowi Bangun Ibu Kota Tanpa Kluster Industri

Ali Muntoha
Kamis, 19 Desember 2019 15:38:13
Gubernur Ganjar Pranowo memimpin upacara Hari Bela Negara, Kamis (19/12/2019). (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo yang akan membangun Ibu Kota Negara tanpa kluster industri. Sehingga ibu kota baru itu akan menjadi kawasan hijau, layaknya seperti di Washington. Ganjar menyebut jika di negara-negara maju pusat pemerintahan tak lagi dicampur dengan industri. Ia mencontohkan Amerika, di mana pusat industri/ekonomi ada di New York, sementara pusat pemerintahan di Washington. “New York itu kan sudah sangat padat, maka ibukotanya Washington. Washington itu sangat menarik, tenang. Bahkan pada pukul 09.00, pukul 10.00 itu sepi. Ibukota negara bisa seperti Washington," kata Ganjar, Kamis (19/12/2019). Ini dikatakan Ganjar usai menjadi Inspektur Upacara Hari Bela Negara di halaman Kantor Gubernur Jateng. Menurut dia, jika ibu kota negara disisipi kawasan industri, tak pelak akan menjadi seperti Jakarta dahulu yang mulanya adalah kota perdagangan. Di ibu kota negara baru itu, kata Ganjar, juga akan berdiri perguruan tinggi berkualifikasi internasional. Sistem transportasinya pun tidak lagi menggunakan BBM, tetapi seluruhnya listrik. Kawasannya pun akan lebih hijau, ramah lingkungan sehingga siapapun yang ada di sana akan merasa segar dan nyaman. "Dari daerah, kami mendukung upaya menjaga kawasan tetap hijau. Di sana kan ada orang utan dan biota yang harus dirawat. Mudah-mudahan sistemnya dipersiapkan oleh tim dengan baik," harapnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berjanji membangun kebun bibit dan memastikan tidak ada kluster industri maupun pabrik di ibu kota baru yang akan dibangun di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Lahan 56 ribu hektare disiapkan untuk kawasan inti, di mana 5.600 hektare di PPU diperuntukkan kluster pemerintahan. Jokowi ingin ibu kota negara yang baru di Kaltim berkonsep green city. Untuk itu, Jokowi memerintahkan Menteri LHK Siti Nurbaya membangun kebun bibit seluas kurang lebih 100-an hektar. Rencana itu akan digodok melalui Badan Otorita Ibu Kota Baru yang segera dibentuk Jokowi. Badan tersebut akan mengurus perpindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kaltim yang dijadwalkan akhir Desember 2019 atau awal Januari 2020. Agar tak mengganggu neraca APBN, Jokowi menyebut akan melibatkan investor untuk pembangunan ibu kota baru. (lhr)   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar