Jumat, 29 Maret 2024

Ada 13 Macan Tutul Terdeteksi di Pegunungan Muria, Habitatnya Kian Terisolasi

Dian Utoro Aji
Minggu, 15 Desember 2019 11:55:22
Sejumlah macan tutul yang terekam kamera di Pegunungan Muria. (MURIANEWS)
MURIANEWS.com, Kudus – Macan tutul yang mulai langka terdeteksi masih hidup di kawasan Pegunungan Muria. Hanya saja, populasinya terancam lantaran habitatnya semakin terisolasi dan tersudut di puncak gunung. Pantauan yang dilakukan Yayasan Konservasi Alam Nusantara ditemukan setidaknya masih ada 13 macan tutul yang hidup di kawasan Muria. Rudi Zaparia dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara mengatakan, binatang langka itu terdeteksi dari kamera yang dipasang di beberapa titik. “Keberadaan macan tutul di wilayah Muria memang masih ada,” ujar Rudi saat mengisia diskusi yang digelar Artsotika Muria di Bumi Perkemahan Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Sabtu (14/12/2019) malam. Ia mengatakan, keberadaan macan tutul itu berdasarkan kajian camera trap yang dipasang pada Agustus hingga November 2018 lalu. Dari hasil kajian itu, teridentifikasi 13 individu macan tutul dalam area studi seluas 53,32 kilometer persegi. “Ini tentunya perlu ada pengelolaan kawasan yang efektif, karena habitatnya yang terisolasi. Keberadaannnya memang diketinggian dan pegunungannya yang masih hijau,” jelasnya. Macan tutul tersebut diperkirakan usianya sudah dewasa. Binatang itu rata-rata memiliki panjang antara 1-2 meter. Oleh karena itu, dengan keberadaan macan tutul yang sudah langka itu agar bisa dilindungi dengan menjaga ekosistem lingkungan di wilayah Pegunungan Muria. Jika habitanya rusak, dikhawatirkan keberadaan macan tutul akan punah. “Habitat rusak bisa lari ke bawah. Bisa ribut dengan warga, kemudian dibunuh. Jelas ini sangat langka. Dikhawatirkan akan cepat punah dan mati jika alamnya rusak,” tuturnya. Tidak hanya macan tutul saja yang ditemukan di kawasan Pegunungan Muria. Cicak jenis baru juga ditemukan di kawasan tersebut. Temuan ini sudah divalidasi oleh LIPI dan diberikan nama Cnemaspis Muria.   Reporter: Dian Utoro Aji Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar