Jumat, 29 Maret 2024

Radikalisme Menjamur, Rektor IPMAFA: Negara Butuh Pesantren

Cholis Anwar
Sabtu, 7 Desember 2019 19:23:53
Gus Rozin memberikan keterangan kepada awak media. (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)
MURIANEWS.com, Pati - Semakin berkembangnya radikalisme yang mencoba merusak tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu mendapatkan perhatian serius. Perhatian itu tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga lembaga pendidikan. Karena, disinyalir lembaga pendidikan juga turut andil dalam melahirkan kaum radikal dan sparatisme. Terkait hal ini Rektor Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) Pati Abdul Ghofarrozin atau yang karib disapa Gus Rozin mengatakan, saat ini negara butuh pesantren untuk merajut NKRI. "Siapa lagi saat ini yang ditoleh oleh negara selain pesantren. Saya kira kita harus berbicara dalam hal pesantren, sebagai pertumbuhan pendidikan karakter dan sebagai partner negara untuk menjaga keutuhan NKRI," terangnya usai mewisuda mahasiswa IPMAFA Pati, Sabtu (7/12/2019). Pria yang juga pernah menjadi staf khusus presiden itu juga menegaskan bahwa radikalisme muncul dari kampus. Tidak hanya itu, sparatisme sebagian juga dari kampus dan dari kelompok-kelompok yang lain. "Maka tidak bisa negara meninggalkan pesantren, terutama saat ini," ujarnya. Dia juga menilai, dengan adanya Undang-Undang Pesantren yang baru disahkan oleh Presiden, pesantren sudah mendapatkan kedudukan sebagaiman mestinya. Dengan begitu, peranan pesantren untuk mengembangkan pendidikan karakter semakin jelas. Yang penting lagi, pesantren dalam hal ini dapat menjaga keutuhan NKRI. "Karena pesantren tidak lagi sebagai subordinat negara. Pesantren juga tidak menjadi lembaga nomor dua yang tidak diperhatikan oleh negara," tandasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar