Jumat, 29 Maret 2024

Disiapkan Rp 23 Miliar, Korban Lisus di Jateng Diberi Bantuan Pemprov

Ali Muntoha
Jumat, 6 Desember 2019 07:20:22
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau rumah yang mengalami kerusakan akibat puting beliung. (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang – Bencana angin puting beliung atau angin lisus melanda 12 kabupaten/kota di Jateng sejak 2019. Puluhan rumah dan bangunan roboh dan hancur. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyatakan bakal membantu korban yang rumahnya roboh. Anggaran sebesar Rp 23 miliar disiapkan dari Dana Tak Terduga 2019 disiapkan untuk membantu para korban. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, Jawa Tengah merupakan supermarket bencana alam. Hampir semua bencana ada di provinsi ini. “Jadi, semua harus siap memitigasi. Pahami potensi bencana yang ada di wilayah masing-masing dan tingkatkan pelatihan. Apabila terjadi bencana, segera lakukan tindakan penyelamatan,” kata Ganjar. Kepala BPBD Jateng Sudaryanto, Kamis (5/12/2019) menyatakan, korban yang akan dibantu dari Pemprov Jateng yang rumahnya roboh maupun rusak berat. “Tidak semua dibantu, hanya yang roboh dan juga rusak berat. Untuk rumah roboh, mendapatkan bantuan Rp 15 juta per rumah, sementara rusak berat dibantu Rp 10 juta per rumah,” katanya. Untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan akibat lisus menurutnya akan dikucuri bantuan oleh pemerintah kabupaten/kota. Ia juga menyebut, untuk mencairkan bantuan ini pihak pemkab/pemkot harus membuat surat pernyataan darurat angin kencang. Jika rumah yang rusak akibat angin kencang lebih dari lima, maka pemerintah daerah dapat mengajukan bantuan kepada Pemprov Jateng untuk bantuan kerusakan berat. “Dari anggaran tersebut, sampai akhir tahun ini sudah digunakan sebesar Rp 6,3 miliar. Sisanya, dapat digunakan untuk membantu warga yang menjadi korban bencana angin kencang di berberapa daerah. Kami masih menunggu pengajuan dari Kabupaten/Kota,” terangnya. Pihaknya mencatat sejak Oktober hingga akhir tahun 2019 ini lisus telah menerjang 12 kabupaten di Jateng. Di antaranya Kabupaten Magelang (8 kecamatan), Kabupaten Wonosobo (8 Kecamatan), Brebes (1 Kecamatan), Boyolali (1 Kecamatan), Kabupaten Tegal (1 Kecamatan), Banjarnegara (2 Kecamatan), Karanganyar (5 Kecamatan), Batang (4 Kecamatan). Selain itu ada Wonogiri (4 kecamatan), Pemalang (1 kecamatan), Sragen (1 kecamatan), Kendal (1 kecamatan) dan Grobogan di beberapa desa. Sebanyak 31 bangunan roboh, dan 107 bangunan mengalami rusak berat. “Akibat bencana ini, puluhan rumah dan bangunan lain seperti sekolah mengalami kerusakan, ada yang roboh, rusak berat, sedang dan ringan. Kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah,” terangnya. (lhr)   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar