Kamis, 28 Maret 2024

Hasil Lebih Menguntungkan, Petani Hutan di Pati Didorong Tanam Porang di Lahan Perhutani

Cholis Anwar
Senin, 2 Desember 2019 16:10:36
Lahan Perhutani di wilayah Pegunungan Kendeng yang nantinya akan ditanami porang. (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)
MURIANEWS.com, Pati - Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Pati mulai menginisiasi penanaman porang untuk sistem tumpang sari di wilayah hutannya. Mengingat, tanaman itu dinilai lebih menguntungkan bagi petani dan tidak merusak tanaman utama hutan, yakni pohon jati. ADM KPH Perhutani Pati Sukidi mengatakan, tanaman utama hutan adalah pohon jati. Karena komoditas ini mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Namun, lahan hutan itu juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar hutan. Sampai saat ini banyak petani yang memanfaatkan lahan hutan dengan menanami jagung maupun ketela, termasuk di Pegunungan Kendeng. Namun, tanaman itu berdampak buruk bagi tanaman hutan yang masih kecil. "Kalau ditanami porang, tentu akan lebih baik. Apalagi, porang juga tanaman yang tidak terlalu membutuhkan sinar matahari. Meskipun hidup di hutan yang teduh, tetap masih bisa hidup," katanya, Senin (2/12/2019). Kedepan pihaknya akan mendong para petani penggarap lahan hutan agar menanami porang sebagai tanaman tumpangsari. Mengingat, dalam hal ini petani juga akan lebih diuntungkan. "Porang ini mempunyai nilai jual yang cukup bagus. Penggarap akan lebih diuntungkan dan tidak mengganggu tanaman hutan," ujarnya. Meski demikian, pihak Perhutani akan tetap melakukan sistem sharing antara penggarap. Besarannya sendiri mencapai 10 persen dari hasil keuntungan penggarap. "Sharing ini akan kami berlakukan ketika penggarap sudah panen. Kalau belum panen, maka tidak ada dana sharing," terangnya. Termasuk nantinya bagi penggarap yang ada di wilayah Hutan Ngarengan, Kecamatan Dukuhseti, Pati, juga akan didorong untuk menanam porang. Sehingga, penggarap bisa lebih mendapatkan keuntungan. "Ini baru rencana dan kami akan lakukan sosialisasi. Perlahan, kami harap para penggarap juga memahami ini," pungkasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar