Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Sebut Jateng Siap Jadi Pilot Project Revolusi Pendidikan

Ali Muntoha
Senin, 25 November 2019 14:50:00
Gubernur Ganjar Pranowo menuliskan pesan semangat dalam papan tulis usai memimpin upacara Hari Guru Nasional. (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah manyatakan siap menjadi pilot project perubahan revolusioner di bidang pendidikan seperti yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bahkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, sejak beberapa tahun sebelumnya pihaknya sudah mempunyai ide untuk membebaskan guru berkreasi dalam mengajar. Ide itu menurutnya juga sudah disampaikan ke pemerintah pusat. “Provinsi Jawa Tengah siap menjadi uji coba perubahan revolusioner seperti yang diinginkan Mendikbud,” kata Ganjar dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMA Negeri 1 Semarang, Senin (25/11/2019). Ia mengatakan, guru di Jawa Tengah sebenarnya banyak yang kreatif. Mereka juga mempunyai terobosan-terobosan dalam pengajaran. Hanya saja selama ini kurang dioptimalkan. “Maka dengan terobosan Mendikbud ini, tentu kami menyambut baik," ujarnya. Kendati demikian, lanjut Ganjar, perubahan tidaklah mudah dilakukan karena para guru harus disiapkan dengan matang agar tidak kaget dan kesulitan menerima perubahan. Menurut Ganjar, ada beberapa catatan yang perlu dilakukan dalam perubahan guru itu, dimana saat guru diminta berinovasi dan berkreasi, mereka terbebani dengan urusan administrasi yang rumit. "Persoalan administrasi, tidak boleh dihilangkan karena apapun para guru dimintai pertanggungjawaban dalam pengelolaan keuangan publik,” terangnya. Yang perlu dilakukan menurutnya, beban guru dikurangi dengan cara elektronik, yang sistemnya lebih disederhanakan. Sehingga guru akan lebih leluasa mengembangkan pola pembelajaran yang sesuai. Dalam upacara itu, para guru bertepuk tangan usai Ganjar membacakan pidato Mendikbud Nadiem Makarim. Pidato itu sebelumnya sudah viral, karena singkat, isinya dinilai langsung mengena pada pokok permasalahan. "Mas Nadiem (Mendikbud) ingin memberikan ruang dan waktu lebih banyak pada guru untuk berinovasi dan berkreasi. Guru-guru diminta membuat terobosan dan menyiapkan siswanya siap saat terjun ke masyarakat," terangnya. Dalam pidato itu ada lima poin yang memberi kebebesan guru dalam berkreasi. Karena selama setiap anak mempunyai kebutuhan yang berbeda, namun keseragaman dalam pola pembelajaranlah yang selama ini dilaksanakan. “Besok di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda: Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan murid mengajar di kelas. Cetuskan proyek bhakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan,” kata Nadiem dalam pidatonya.(lhr)   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar