Jumat, 29 Maret 2024

Empat Siswa SIKL Malaysia Meriahkan Audisi Umum PB Djarum Kudus

Anggara Jiwandhana
Minggu, 17 November 2019 15:00:14
Para peserta seleksi asal SIKL Malaysia yang turut memeriahkan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS.com, Kudus – Ada yang unik di Audisi Umum Besiswa Bulutangkis Kudus, dari semua peserta yang mengikuti proses pencarian bakat, empat di antaranya merupakan anak dari Warga Negara Indonesia yang bersekolah di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia. Empat anak tersebut adalah Aryan Utama Rasyad (8) siswa kelas dua SD, Brian Utama Rasyad kelas empat SD, Oktavandiaz Nimdhito Purnomo kelas lima SD, dan Renaldi siswa kelas enam SD. Keempatnya berasal dari satu sekolah yang sama, yakni Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia. Guru olahraga SIKL sekaligus ayah dari Brian dan Aryan, Inton Tyas Suprapto mengatakan jika keikutsertaan empat anak didiknya adalah yang pertama kali. Hanya, ia mengaku telah mengerti adanya audisi umum beasiswa bulutangkis sejak enam bulan lalu. “Ini pertama kalinya kami mengikuti ini,” ucapnya ketika dijumpai MURIANEWS.com, di Gor Djarum Jati, Minggu (17/11/2019) pagi. Persiapan khusus pun diakui telah dilakukan oleh pihaknya. Walau demikian, pihaknya datang untuk mencari pengalaman dan mengasah latihan yang selama ini timnya lakukan di Malaysia. Mengingat untuk mengukur keberhasilan latihan di Malaysia sedikit susah. “Karena kami pendatang dan bukan orang asli sana, ada beberapa turnamen bergengsi yang tertutup tidak bisa diikuti,” ucapnya. Anak-anak juga tidak dibebankan target dalam audisi kali ini. Inton beranggapan, di usia mereka yang masih belia, masih banyak kesempatan untuk mencoba di tahun selanjutnya. Dia yakin ada pelajaran yang bisa diambil dalam audisi kali ini. “Mereka masih berusia dibawah 10 tahun, masih bisa ikut tahun selanjutnya jika ini gagal,” katanya. Karena itulah, pihaknya di tahun depan akan mencoba beberapa turnamen di Indonesia guna mengukur keberhasilan latihan di sana. Soal perbedaan latihan, baik di Malaysia maupun di Indonesia karakternya hampir sama. “Hampir sama, tidak banyak yang berbeda,” ucapnya. Soal alasan memilih Kudus menjadi tempat seleksi, Inton mengatakan jika ingin sekali merasakan atmosphere dari beasiswa bulutangis Djarum secar langsung. Atau tepatnya di Kota Kretek. “Sekalian saja kami ingin merasakan suasananya,” terang pria asal Jogjakarta tersebut. Sementara Brian Utama, salah satu peserta WNI yang berasal dari Malaysia mengaku senang bisa mengikuti seleksi pada tahun ini. Di tahun pertamanya, Brian mengaku bahagia bisa menjdi bagian dari audisi umum beasiswa  bulutangkis 2019. “Saya senang, punya banyak teman baru juga disini,” terangnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar