Jumat, 29 Maret 2024

Tiap Hari Kebanjiran 70 Ton Sampah, TPA Bandengan Hanya Mampu Bertahan 5 Tahun

Budi Santoso
Selasa, 12 November 2019 11:12:53
Alat berat digunakan untuk meratakan sampah di TPA Bandengan Jepara. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURIANEWS.com, Jepara - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Bandengan, menjadi tulang punggung penanganan sampah di Jepara. Setiap hari, TPA Bandengan harus menanggung rata-rata 70 ton sampah. Keterbatasan lahan penampungan dan belum adanya kesadaran masyarakat mengenai persoalan sampah, membuat TPA Bandengan menghadapi persoalan besar. Sejauh ini kawasan yang memiliki luas tujuh hektare ini, hanya memiliki dua area aktif dengan umur kurang lebih lima tahun ke depan. Kepala UPT TPA Bandengan Ashadi menyatakan, pengelolaan sampah yang dilakukan menggunakan sistem control landfill. Sampah-sampah dimasukan dalam lubang besar, untuk kemudian ditutup tanah. Bagian atasnya kemudian ditumpuk sampah lagi dan ditutup tanah kembali, hingga beberapa lapisan. “Kalau di zona aktif kami yang berukuran 8.000an meter persegi, kedalamannya mencapai tiga meter. Kemudian kami timbun, berlapis-lapis hingga ketinggian sampai tujuh meter. Jadi tidak menimbulkan bau,” ujar Ashadi. TPA Sampah Bandengan dioperasikan sejak tahun 1989 menjadi tempat pembuangan akhir sampah. Setiap harinya volume sampah di TPA ini semakin meninggi. Sampai saat, gundukan sampah di TPA ini mencapai 200 meter kubik per hari atau sekitar 70 ton per harinya. Angka ini sudah harus diwaspadai untuk segera dicari solusinya. Ashadi menyatakan, dengan sistem Cotrol Landfiil sebenarnya sudah cukup bagus, ketimbang pada awal-awal dibukanya TPA ini. Selain tidak menimbulkan bau, dengan sistem ini juga dibangun beberapa fasilitas penunjang. Seperti Instalasi pengolahan untuk air lindi yang dihasilkan tumpukan sampah. Selain itu juga ada fasilitas pengolah limbah tinja dan sampah daun untuk diubah menjadi kompos. Intalasi pemanfaatan gas metan untuk kepentingan warga juga ada, meski kapasitas produksinya tidak bisa dipastikan. “Sayangnya tidak bisa semua sampah yang masuk ke TPA ini bisa kami olah menjadi sesuatu yang berguna. Para pemulung juga hanya bisa memanfaatkan sampah tertentu saja. Lainnya kami timbun dan dimanfaatkan gas metannya, dalam jumlah terbatas,” tambah Ashadi. Penimbunan sampah jelas membutuhkan lahan. Saat ini TPA Bandengan, masih memiliki satu area kosong yang belum digunakan. Diperkirakan akan mampu beroperasi sekitar tiga tahunan. Sedangkan satu area aktif yang saat ini digunakan, diperkirakan akan mampu menampung sampai dua tahun ke depan.     Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar