Kamis, 28 Maret 2024

Pemeriksaan HIV/AIDS Sasar Rumah Kos di Jobokuto Jepara

Cholis Anwar
Jumat, 8 November 2019 15:11:38
Penghuni kos di Jepara diperiksa tim medis Puskesmas Jepara. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURINEWS.com, Jepara – Penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Jepara saat ini sudah semakin meningkat. Sampai 2019 ini jumlah penderita penyakit ini mencapai ratusan orang. Usaha untuk mencegahnya dilakukan dengan berbagai cara. Puskesmas Kecamatan Jepara, Jumat (8/11/2019) melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi Warga Peduli Aids (WPA) Dan Pelayanan VCT (Voluntary Counselling and Testing) Mobile. Sasaran kegiatan tersebut adalah penghuni rumah kos di Kelurahan  Jobokuto, Jepara. Dalam melakukan tes HIV, petugas Puskesmas melakukan screening dengan mengambil sampel darah atau urine pasien untuk diteliti di laboratorium. Metode untuk mendeteksi HIV dilakukan dengan Tes Antibodi dan Tes Antigen. Firoh, salah satu petugas kesehatan Puskesmas Jepara, menjelaskan, tes antibodi bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi HIV. Meski akurat, perlu waktu 3-12 pekan agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan. “Sementara tes antigen bertujuan mendeteksi P24 atau suatu protein yang menjadi bagian dari virus HIV. Tes antigen dapat dilakukan 2-6 pekan setelah pasien terinfeksi,” ujar Firoh. Sementara Serka Sugiharto, petugas Babinsa yang mendampingi kegiatan ini menyatakan, kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kesehatan masyarakat. Selain itu secara khusus juga untuk mendeteksi dini warga yang terhadap kemungkinan terjangkait HIV/AIDS. Virus HIV, merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Sehingga akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. “Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan, setahu saya,” kata Sugiharto. Penyebaran HIV dan virus-virus sejenisnya, pada umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Di antaranya,  darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan intim, baik vaginal, anal, ataupun oral, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, dan lain sebagainya.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar