Jumat, 29 Maret 2024

BPBD Kudus: Kecamatan Mejobo dan Undaan Rawan Puting Beliung

Anggara Jiwandhana
Jumat, 8 November 2019 14:21:38
Bencana puting beliung melanda Desa Jomblang, Kecamatan Jepon, Blora, yang menyebabkan banyak pohon tumbang dan tujuh rumah warga rusak, Jumat (15/3/2019). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
MURIANEWS.com, Kudus – Kecamatan Mejobo dan Undaan menjadi daerah yang memiliki potensi tinggi terhadap bencana puting beliung. Hal tersebut berkaca dari kasus puting beliung di tahun-tahun sebelumnya yang kerap menerpa dua kecamatan tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Bergas Catursari Penanggungan menyebut jika bencana angin kencang kerap melanda dua kecamatan tersebut dengan intensitas cukup sering. “Dua kecamatan tersebut kerap dijumpai kasus puting beliung,” ucapnya, Jumat (8/11/2019) pagi. Penguatan pada bangunan-bangunan semi permanen yang berada di dua kecamatan tersebut pun disarankan. Mengingat pada musim pancaroba seperti saat ini, angin bisa datang dengan kencangnya. Termasuk ketika puncak musim penghujan datang di Awal Januari mendatang. Angin kencang akan mudah datang dan bisa saja menyapu bangunan-bangunan semi permanen. Selain itu, pengurangan pohon juga menjadi salah satu alternatif pencegahan puting beliung. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus untuk lakukan perimbasan pada sejumlah pohon yang memiliki potensi tumbang. “Kami terus berkoordinsi dalam hal ini,” katanya. Soal prediksi musim penghujan, Bergas menyebut jika pada tahu ini, intensitas hujan di Kota Kretek akan berada pada fase normal. Dalam artian, Kudus diprediksi tidak memiliki curah hujan yang tinggi hingga ekstrim. “Walau demikian, masyarakat tetap waspada, ini masih dalam prediksi,” katanya. Sementara Kepala Dinas PKPLH Kudus Agung Karyanto menjelaskan, untuk mempersiapkan musim penghujan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Diantaranya perimbasan pada pohon-pohon kota yang dirasa berpotensi ambruk jika angin kencang dibarengi hujan menerpa. “Ada di sejumlah titik, utamanya di jalan-jalan protokol dan berdekatan dengan fasilitas umum seperti Jalan Pemuda dan seputaran GOR Kudus,” ucapnya. Penyiapan para tenaga kebersihan juga telah dilakukan. Mereka diminta untuk lebih responsif lagi serta lebih cepat dalam mengambil sampah-sampah yang telah dikumpulkan masyarakat.Dengan harapan, sampah tidak terkena hujan terlalu lama dan menjadi sumber penyakit. “Kami sudah siagakan, mereka siap untuk ini,” katanya. Hanya, Agung berharap masyarakat juga bisa lebih peduli terhadap lingkungan. Terutama kebiasaan membuang sampah sembarangan. “Di kali terutama, sayang jika dikotori lagi, dulu pernah dibersihkan,” terangnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar