Kamis, 28 Maret 2024

Tercemar Limbah, Bengawan Solo Dipenuhi Ribuan Bangkai Ikan

Murianews
Selasa, 5 November 2019 11:31:09
Bangkai ikan tergeletak di pinggir Sungai Bengawan Solo. (Foto: Solopos.com)
MURIANEWS.com, Sragen – Aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Sragen dipenuhi ribuan bangkai ikan. Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir, dan diduga disebabkan limbah beracun. Bangkai ikan yang paling banyak ditemukan yakni ikan sapu-sapu, patin maupun lele. Ribuan bangkai ikan ini berserakan di pinggir sungai di Dukuh Nglombo, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Sebagian dari bangkai ikan itu sudah mengering, sebagian membusuk dan dikerumuni lalat. Bau busuk menyengat dari bangkai ikan membuat warga di sepanjang aliran terpanjang di Pulau Jawa itu, resah. Diduga kuat ribuan ikan itu mati akibat dampak pencemaran limbah di Bengawan Solo yang kian parah. “Sejak sepekan terakhir, sudah terlihat ikan yang mati. Tapi, kalau dalam jumlah banyak itu terjadi dalam empat hari terakhir. Kemarin saya lihat banyak ikan lele dan patin yang mengambang terbawa arus sungai,” kata Lestariyanti (38), warga setempat kepada wartawan. Ia menyebut, matinya ribuan ikan itu menjadi yang terparah selama ini. Ia menduga matinya ikan akibat limbah buangan pabrik yang hitam pekat dan beracun. Ini limbahnya paling parah. Hitam pekat dan beracun. Selain sapu-sapu, ikan patin, lele, wader juga mati semua,” tuturnya. Sementara dikutip dari Solopos.com pada  Selasa (5/11/2019) Supardi (55), seorang penambang pasir di Sungai Bengawan Solo mengaku tidak bisa menghitung berapa jumlah ikan yang mati. Saat ikan itu mati mengambang, Supardi hanya membiarkan ikan-ikan itu lewat. ”Saya tak berminat mengambil ikan itu untuk dimasak. Karena air sungainya hitam,” ujarnya. Baca: Pemprov Terjunkan Tim Atasi Pencemaran Bengawan Solo Meski air Sungai Bengawan Solo berwarna hitam kehijauan dan berasa amat pahit, Supardi tetap bekerja mencari pasir di dasar sungai. Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen Samsuri mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi terkait upaya meminimalisir limbah buangan di anak-anak sungai bengawan. Namun untuk pencemaran dari limbah yang terjadi di Bengawan Solo, diduga juga berasal dari buangan pabrik-pabrik besar di luar Sragen. Untuk yang penanganan sumber pencemaran di luar Sragen, hal itu menjadi kewenangan provinsi. “Kami sudah buat laporan ke provinsi. Nanti dari provinsi akan memerintahkan kabupaten-kabupaten untuk memiminalisir limbah buangan di masing-masing wilayah. Kami enggak punya kewenangan langsung menegur Karanganyar atau daerah atas lainnya,” katanya dilansir Joglosemarnews.com.   Penulis: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha Sumber: Solopos.com, Joglosemarnews.com

Baca Juga

Komentar