Kamis, 28 Maret 2024

Plt Bupati Jepara Sebut Pesantren Laboratorium Perdamaian

Budi Santoso
Selasa, 22 Oktober 2019 15:25:45
Para santri memeragakan pencak silat dalam peringatan HSN di Jepara. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURIANEWS.com, Jepara - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Jepara, Selasa (22/10/2019) berlangsung meriah. Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Desa Jinggotan, Kecamatan Kembang, Jepara ini diikuti sekitar 2.500 satri. Mereka berasal dari 100 pondok pesantren se-Kabupaten Jepara, berkumpul dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mars Hisbul Wathon juga dinyanyikan dengan penuh semangat, sebelum kemudian bersama-sama membacakan Ikrar Santri Indonesia. Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi dalam kesempatan itu menjadi inspektur apel. Dalam pidatonya, Dian Kristiandi menyatakan pesantren adalah pusat pendidikan, keagamaan, dan kebangsaan (center of excellent). Pihaknya yakin para santri dapat menjadi garda terdepan, dalam menjaga nilai-nilai keberagamaan dan kebangsaan. “Karenanya, pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian, dengan menjadi tempat menyemai ajaran Islam rahmatan lil 'alamin. Karena selain pembentukan dasar agama, juga tercetusnya Resolusi Jihad tahun 1945,” katanya. Pada kegiatan itu, puluhan pelajar dan santri pingsan akibat kelelahan. Namun secara keseluruhan dapat berjalan lancar. Perayaan HSN juga diramaikan dengan pertunjukan tari, dan atraksi pencak silat yang diperagakan oleh para santri. Tak hanya melakukan apel, pelajar santri warga Nahdatul Ulama (nahdliyin/NU) dan ratusan Banser juga ambil bagian dalam acara ini. Mereka menggelar kirab bendera merah putih sejauh 1,5 km. Meski terik matahari cukup panas, namun mereka tetap bersemangat menjalani kirab ini. Para santri menyatakan siap meneruskan cita-cita para kiai dan santri terdahulu, terkait dengan peran mereka dalam bernegara. Pemerintah menetapkan HSN sejak empat tahun lalu (2015). Hari Santri diperingati untuk mengingat jasa para kiai dan santri, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar