Jumat, 29 Maret 2024

DKK Duga Keracunan Santri di Kudus Disebabkan Bakteri Staphylococcus

Anggara Jiwandhana
Sabtu, 19 Oktober 2019 14:20:07
Jajaran Polsek Kota tengah mengecek kondisi santriwati di salah satu rumah sakit, Rabu (16/10/2019) malam. (MURIANEWS.com/Istimewa)
MURIANEWS.com, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menduga penyebab keracunan puluhan santri di Pondok Pesantren Nahdlatul Quran, Rabu (16/10/2019) lalu adalah bakteri Staphylococcus. Dugaan tersebut berdasarkan dari keterangan para korban. Mengingat sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan puluhan santri, sudah tidak ditemukan. Korban bahkan sempat mengaku jika urap yang dimakannya telah berasa asam (kecut). “Urap yang diduga meracuni puluhan santri sudah tidak ada saat kami kesana,” kata Kasi Surveillance dan Imunisasi Anik Fuad. Anik merincikan, berdasar hasil wawancara tersebutlah muncul dugaan keracunan tersebut muncul. Apalagi masa inkubasi keracunannya lebih dari dua jam. Dan masa inkubasi bakteri Staphylococcus lebih dari 12 jam. “Urap yang mereka makan pada Selasa (15/10/2019) sore, sedang gejala keracunan Rabu (16/10) pagi hingga malam, ini masih dugaan,” lanjutnya. Baca Juga: Selain menduga makanan yang diberikan ke santri telah basi. Pihaknya juga menduga, keracunan ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kebiasaan dari santri. Dimana biasanya para santri mengambil makan terlebih dahulu dan baru memakannya setelah mengaji. “Maka dari itu, urapnya terpapar banyak bakteri dan basi,” terangnya. Untuk pencegahan, pihaknya pun akan melakukan sosialisasi penjamah makanan, sanitasi lingkungan dan PHBS kepada para santriwati di pondok pesantren tersebut. “Ini kami lakukan supaya tidak terjadi kejadian seperti ini lagi,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar