Jumat, 29 Maret 2024

1.259 Desa di Jateng Krisis Air, Kekeringan Tahun Ini Paling Parah

Ali Muntoha
Rabu, 9 Oktober 2019 10:55:21
Warga di Kabupaten Blora tengah mengambil air saat musim kemarau. (MURIANEWS.com)
MURIANEWS.com, Semarang - Kekeringan yang melanda Provinsi Jawa Tengah mengancam lebih dari dua juta jiwa masyarakat. Ribuan desa di provinsi ini mengalami krisis air bersih karena dampak kekeringan. Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng serius menyelesaikan permasalahan kekeringan yang terjadi di Jateng. "Rata-rata sumur kering, sumber air kering, apalagi di kawasan kars belum terjangkau, kita harus kerja keras. Kita harus mencari solusi untuk menemukan atau membuat sumber air permanen. Karena kekeringan ini selalu berulang tiap tahun bahkan trendnya naik," katanya, Rabu (9/10/2019). Ia menyebut, hingga akhir September 2019 ada 1.259 desa di 360 kecamatan yang tersebar di 22 kabupaten/kota di Jateng mengalami kekeringan. Akibat kekeringan ini, 2,056 juta jiwa terdampak. Politisi PKS itu pun menyebut, kekeringan ini terparah dalam lima tahun terakhir. "Dampak Kekeringan tahun ini memang paling dahsyat selama lima tahun terakhir. Selain karena kemarau yang sangat panjang, kondisi air tanah kita yang semakin menipis," ujarnya. Menurut data yang dihimpun anggota Fraksi PKS DPRD Jateng ini, sampai dengan 30 September 2019 , tujuh waduk di Jateng dalam kondisi kosong, 16 waduk dalam kondisi di bawah rencana, dan hanya 18 waduk yang sesuai rencana. Waduk yang kosong itu antara lain waduk Tempuran, Waduk Simo, Parangjoho, Kedunguling, Ngancar, Kembangan dan Botok. Sedangkan 16 waduk yang di bawah rencana terdiri dari empat waduk besar yakni Waduk Malahayu, Wonogiri, Sempor dan Sudirman. Serta ada 12 waduk kecil yakni Waduk Gembong dan Gunungrowo di Kabupaten Pati, Greneng, Butak, Krisak, Delingan, dan Brambang. "Volume di bawah rencana itu artinya kurang dari 85 % rasio ketersediaan air bersih berdasarkan volume rencana. Singkatnya volume air kurang," terangnya. Menurutnya, penyelesaian kekeringan di Jawa Tengah ini bisa diatasi dengan keterlibatan semua pihak melalui pengangkatan sumber air, menarik air dari sumber terdekat dan juga membuat embung dan waduk untuk menampung air bersih.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar