Kamis, 28 Maret 2024

Dikira Jatuh, Ibu Dua Anak di Blora Ternyata Tewas Dibunuh Tetangga

Dani Agus
Selasa, 8 Oktober 2019 17:43:52
Kapolres Blora AKBP Antonius Anang didampingi Kasatreskrim AKP Heri Dwi Utomo memberikan keterangan pada wartawan terkait kasus pembunuhan terhapan warga Dukuh Guyung, Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban. (MURIANEWS.com/Dani Agus)
MURIANEWS.com, Blora - Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, penyebab kematian Ratmiati (41), warga Dukuh Guyung, Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban akhirnya terungkap. Ibu dua anak tersebut dipastikan meninggal akibat pembunuhan. Adapun pelaku penganiayaan adalah seorang pria berinisial DY (42) yang terhitung masih tetangga korban. Pelaku sudah diamankan polisi berikut sejumlah barang bukti. “Tersangka sudah diamankan di Polres Blora guna pemeriksaan lebih lanjut. Kasus ini masih kita dalami. Adapun motif penganiayaan karena masalah asmara. Antara tersangka dan korban sudah menjalin hubungan gelap cukup lama,” kata Kapolres Blora AKBP Antonius Anang didampingi Kasatreskrim AKP Heri Dwi Utomo, saat jumpa pers, Selasa (8/10/2019). Dijelaskan, sebelum terjadinya pembunuhan tersebut, korban sempat menghubungi pelaku untuk datang ke rumahnya karena suaminya pergi ke warung kopi. Setelah bertemu, keduanya sempat melakukan hubungan suami-istri di belakang rumah korban. Usai berhubungan, sempat terjadi cek-cok di kamar mandi. Pelaku yang merasa sakit hati dan emosi kemudian memukul kepala korban sebanyak delapan kali menggunakan bata ringan (paving). “Motif tersangka melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia karena merasa sakit hati. Tersangka sempat tersinggung oleh kata-kata korban yang menyebutkan bahwa pelaku kurang jantan usai berhubungan intim,” tambahnya. [caption id="attachment_174284" align="aligncenter" width="1280"] Kapolres Blora AKBP Antonius Anang didampingi Kasatreskrim AKP Heri Dwi Utomo memberikan keterangan pada wartawan terkait kasus pembunuhan terhapan warga Dukuh Guyung, Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban. (MURIANEWS.com/Dani Agus)[/caption] Korban sebelumnya sempat diduga meninggal akibat jatuh karena ditemukan suaminya Sukardi (50) dalam kondisi tergeletak di depan kamar mandi rumah, pada Rabu (25/9/2019) sekitar pukul 23.00 WIB. Sebelum kejadian, Sukardi tidak ada di rumah karena sedang nongkrong di warung kopi. Sukardi yang menduga istrinya terpeleset segera melarikan korban ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Cepu. Namun, nyawa istrinya akhirnya tidak bisa tertolong. Dari pemeriksaan pihak rumah sakit, ditemukan kejanggalan pada sejumlah luka yang ada di tubuh korban. Selanjutnya, pihak rumah sakit melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian. Sementara itu, tersangka (DY) yang dihadirkan dalam jumpa pers menyatakan, hubungan asmara dengan korban sudah terjalin selama kurang lebih tiga tahun. Meski demikian, hubungan gelap itu tidak diketahui pihak keluarga masing-masing. Menurutnya, sebenarnya ia sudah punya niatan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Namun, korban tidak mau dan malah mengancam akan membongkar hubungan gelap tersebut. Ia tega membunuh korban lantaran akih-akhir ini sering tersinggung dengan perkataan korban. “Saya sering dikata-katain, pak. Puncaknya pada hari Rabu tanggal 25 September lalu. Usai berhubungan intim, saya dicaci-maki dan dikatakan bahwa saya kurang jantan. Dari itu saya khilaf dan memukul kepala korban sampai tidak berdaya,” jelas DY.   Reporter: Dani Agus Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar