Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Pati Dorong Mahasiswa KKN Pahami Kultur Masyarakat Setempat

Cholis Anwar
Selasa, 1 Oktober 2019 17:03:09
Pelepasan mahasiswa KKN STAIP di ruang Penjawi Kabupaten Pati. (MURIANEWS.com/Cholis Anwar)
MURIANEWS.com, Pati - Sebanyak 186 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati dilepas Bupati Pati Haryanto untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan disebar di desa-desa yang ada di Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati. Penempatan di Kecamatan Tlogowungu itu lantaran karakteristiknya cocok dengan mahasiswa STAIP. Sebab, di sana banyak masyarakat yang mendalami ilmu keagamaan dan daerahnya cukup baik. Terlebih tidak kekurangan air. “Kultur Tlogowungu ini sangat cocok untuk pengabdian mahasiswa STAIP, sehingga mana kala pemberdayaan ilmu keagamaan barang tentu tidak asing lagi," katanya usai melepas mahasiswa di Ruang Penjawi Setda Pati, Selasa (1/10/2019) Selain itu, banyak madrasah yang ada di kecamatan itu, sehingga mahasiswa bisa menyesuaikan dengan kultur yang ada di Tlogowungu. Oleh karena itu yang terpenting mahasiswa tahu cara membaur. “Mahasiswa tidak dituntut untuk membuat bangunan. Desa sudah banyak kemajuan. Semakin mengelola keuangan besar, risiko juga besar. Pemberdayaan SDM sangat penting. Kalau masyarakatnya sudah unggul dan mampu, maka bisa menggerakkan semua lini,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua STAI Pati Aida Husna menuturkan peserta KKN terdiri dari dua Program Studi (Prodi), yaitu Ahwalus Syahsiyah (AS) dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Aida mengatakan dalam KKN ini tidak hanya menggunakan metode konvensional tetapi lebih ditekankan pada basis kompetensi di masing-masing Prodi. “Terutama pemberdayaan masyarakat. Yaitu lebih kepada pendidikan Islam dan keluarga sakinah. Sehingga sasarannya berorientasi pada sumber daya masyarakat. Kami harap dengan adanya KKN, di samping problem dengan masalah pendidikan Islam atau pendidikan keluarga, mahasiswa kami bisa memberikan solusi dalam permasalahan itu. Khususnya di Kecamatan Tlogowungu,” jelasnya. Aida juga berharap bupati dan OPD bisa membantu dalam mengembangakan perguruan tinggi yang notabene tertua di kabupaten Pati itu. Aida menjelaskan jika saat ini ada 1.300 mahasiswa di STAIP, tidak hanya mahasiswa lokal Pati, tapi banyak juga dari luar daerah. Bahkan, ada juga yang berasal dari Malaysia. “Kami sudah dikenal se-Eks Karesidenan Pati. Bukan hanya itu, ada mahasiswa yang dari Tuban, Lamongan, Sulawesi, Sumatra, dan ada yang dari Malaysia. Kami harap kerja sama dengan pemkab semakin diperkuat tidak hanya di bidang pendidikan, tapi juga pengabdian masyarakat,” pungkasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar