Jumat, 29 Maret 2024

Diduga Hasut Massa untuk Balas Dendam, Enam Suporter Persijap Diamankan Polisi

Budi Santoso
Kamis, 19 September 2019 10:12:21
Kapolres Jepara meminta keterangan suporter yang diduga menyebarkan pesan hasutan. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURIANEWS.com, Jepara - Polres Jepara mengamankan enam orang suporter Persijap pada Rabu (18/9/2019) malam. Sampai Kamis (19/9/2019) mereka masih terus dimintai keterangannya. Mereka diduga terlibat dalam upaya penggalangan massa untuk melakukan aksi pembalasan terhadap suporter Persiku Kudus. Kapolres Jepara AKBP Arif Budiman, menyatakan pihaknya sampai saat ini masih terus mencermati perkembangan menyusul terjadinya bentrok antar suporter Persiku Kudus dan Persijap Jepara. Situasinya dianggap masih belum clear kendati sudah ada kesepakatan damai yang sudah ditanda-tangani para perwakilan dari yang berseteru. Enam orang supporter Persijap yang diamankan menurutnya telah melakukan upaya-upaya penghasutan dan penggalangan massa untuk melakukan upaya pembalasan. Aktivitas mereka diketahui dilakukan melalui grub WA yang ada di kalangan suporter. Melihat situasi dan kondisinya mereka kemudian dibawa ke Mapolres Jepara. “Kami masih meminta keterangan dari mereka ini. Apa maksudnya dengan upaya-upaya yang mereka lakukan melalui media sosial itu. Ada dugaan mereka melakukan penghasutan yang bisa menimbulkan persoalan sosial,” ujar AKBP Arif Budiman, Kamis (19/9/2019). Para suporter mengaku, pesan-pesan di grup WA tersebut merupakan kiriman dari seseorang. Selanjutnya untuk mencoba mendapatkan klarifikasi, akhirnya pesan-pesan tersebut dishare ke grup WA. Mereka mengaku merupakan anggota dari salah satu kelompok suporter Persijap. “Saya hanya meneruskan saja. Pesan itu bukan pertama kali kami yang membuat. Ada seorang anggota lain yang mengirimkannya,” ujar salah seorang suporter yang tidak mau disebutkan namanya. Sementara itu Ketua Harian Asosiasi PSSI Kabupaten Jepara Budi Santoso meminta semua pihak untuk bersikap bijak dalam menyuarakan kejadian ini. Pihaknya menyesalkan masih ada pihak-pihak yang menyampaikan statemen ke media massa dengan pesan-pesan yang provokatif. Dalam situasi seperti ini menurutnya lebih baik semua pihak melakukan introspeksi diri dan menahan diri. Sehingga tidak menumbuhkan sikap permusuhan kembali. Dan dampak dari kejadian ini bisa segera dielemenir, dan tidak berlarut-larut. “Saya prihatin dan kecewa, dalam situasi seperti ini masih ada kawan-kawan dari Kudus yang menyampaikan statemen provokatif di media massa. Apalagi hal itu disampaikan tanpa ada dasar yang jelas. Hal ini akan semakin memperkeruh situasi. Saya minta tidak perlu dilakukan lagi. Mari kita bicarakan dengan baik-baik saja,” ujar Budi Santoso, Kamis (19/9/2019).   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar