Jumat, 29 Maret 2024

Angkat Tema Poenden, Teater Gaspon Kudus Siap Ramaikan Gelaran FASBuK

Dian Utoro Aji
Senin, 16 September 2019 16:04:32
Sejumlah pemain saat berlatih sebelum tampil di acara FASBuK. (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji)
MURIANEWS.com, Kudus - Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) kembali menggelar lawatan rutin sastra dan budaya, Sabtu (21/9/2019) malam. Kali ini, lawatan rutin yang akan digelar di Lapangan Volo Gelora Gaspon Poncol, Desa Blimbing Rejo, Kecamatan Kaliwungu itu akan menampilkan pertunjukan teater dan diskusi tentang Poenden. Ketua Badan Pekerja FASBuK Arfin AM mengatakan, pertunjukan teater dan dikusi kali ini disutradari oleh Wayoto Giok. Nantinya, ia akan menampilkan salah satu kelompok Teater yang berasal dari Desa Blimbing Kidul (Teater Gaspon). “Mereka adalah sekumpulan pemuda-pemudi dari desa, dukuh Poncol RW 3 yang mempertahankan idealisme panggung seni pertunjukan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan, berekspresi, melampiaskan emosi serta memberikan energi positif kepada masyarakat,” terangnya. Ia mengatakan, setelah satu tahun berproses kreatif dan sukses menampilkan karya Leloledung. Pada tahun ini Teater Gaspon menggarap naskah “Poenden” yang terinspirasi dari problematika di lingkungan desanya. “Poenden seringkali disebutkan untuk makam orang yang dianggap mempunyai pengaruh besar sebagai cikal bakal sebuah desa. Poenden juga bisa dikatakan sebagai tempat keramat yang sangat dihormati,” ungkapnya. Naskah yang akan dipentaskan ini menceritakan tentang makam Mbah Werni yang ramai peziarah dari berbagai kalangan. Berbagai golongan untuk bertirakat meminta berkah dari pasarean keramat di desa Blimbing Rejo. “Akan tetapi kekhusyukan doa setiap malam yang dipimpin juru kunci makam, Pak Pantja sering terganggu hingga kini gangguan tersebut menjadi sebuah masalah besar bagi warga karena adanya perluasan lahan yang akan menggusur pemukiman termasuk pasarean makam mbah Werni,” lanjutnya. Situasi ini membuat Godrek geram,tanpa bisa ditahan oleh mbok Turah dan Mentoel, Godrek ‘nglurug’ dan marah besar sehingga membuat situasi menjadi semakin genting. Blekping seorang tangan kanan sang juraganpun naik pitam karena melihat kelakuan Godrek, ia terpaksa membrondongkan peluru ke tubuh Godrek. “Sedjati itu orang yang kuat dan bersungguh-sungguh. Wira'i itu ngalim ngelmu lan tindak tanduke. Sedangkan Panjta Werni itu adalah  5 warna simbol buah blimbing 5 lining yen diires dadi STAR (bintang),” ungkapnya. Selain pertunjukan teater nantinya akan diadakan sesi ngobrol karya dan diskusi tentang proses kreatif serta peran kesenian teater era sekarang di desa atau kampung.   Reporter: Dian Utoro Aji Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar