Selasa, 19 Maret 2024

18 Ribu Balita di Jepara Alami Stunting, Kemensos Turun Tangan

Budi Santoso
Senin, 16 September 2019 10:05:16
Ilustrasi stunting. (net)
MURIANEWS.com, Jepara - Kasus stunting (pelambatan pertumbuhan) balita di Kabupaten Jepara mencapai 18 ribu orang. Angka tersebut mencakup 27 persen dari 70 ribu balita yang tercatat aktif di seluruh Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) se-Kabupaten Jepara. Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Jepara Mudrikatun menyatakan, kasus stunting saat ini memang menjadi masalah di tingkat nasional. Untuk kasus di Jepara, angka 18 ribu balita yang mengalami stunting, masih di bawah angka rata-rata di tingkat nasional atau Provinsi Jawa Tengah. Meski demikian, usaha antisipasi terhadap masalah ini tetap perlu penanganan dan antisipasi sejak dini. Di Kabupaten Jepara sendiri, upaya penanganan stunting telah dilakukan melalui berbagai program. “Kami sudah melakukan pemantauan terhadap perkembangan ibu hamil hingga anak-anak di bawah dua tahun. Asupan gizi di seribu hari pertama pertumbuhan harus terpenuhi,” ujar Mudrikatun, Senin (16/9/2019). Menurut Mudrikatun, penyebab kasus stunting mayoritas karena asupan gizi yang kurang dan infeksi ketika dalam kandungan atau lahir. Seorang ibu harus memperhatikan banyak hal agar anak-anaknya terhindar dari stunting ini. Infeksi dalam proses kehamilan juga bisa menyebabkan kasus ini. Sehingga harus dideteksi dan diobati, agar tidak mengalami stunting. DKK Jepara pada 2020 mendatang masih akan meneruskan program-program yang sudah ada terkait penanganan stunting. Sementara itu, Kepala Dinas Sosal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Jepara, menyatakan Jepara menjadi salah satu lokus penanganan stunting secara nasional. Kementerian Sosial (Kemensos) pada tahun 2020, akan menjadikan Jepara sebagai salah satu lokasi pusat penanganan stunting. Kepala Dinsospermades Jepara, Bambang Slamet Raharjo  menyatakan, penanganan stunting itu nanti akan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Jepara ditunjuk langsung oleh Kemensos untuk menjadi lokus penanganan kasus stunting di Indonesia. “Untuk menyiapkan pelaksanaan dan mengoptimalkan program ini, kami sudah menjalin koordinasi dengan DKK Jepara dan pihak-pihak lain yang terkait. Program ini harus bisa dijalankan dengan baik,” terangnya.   Reporter: Budi Erje Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar