Jumat, 29 Maret 2024

Terjaring Operasi Patuh, 3.996 Pelanggar Lalulintas di Kudus Ditilang Polisi

Anggara Jiwandhana
Sabtu, 14 September 2019 12:41:55
Beberapa barang bukti motor milik pelanggar lalulintas di Kudus berada di pos pantau Alun-alun Kudus (MURIANEWS.com/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS.com, Kudus – Operasi Patuh Candi Satlantas Polres Kudus resmi berakhir, Rabu (11/9/2019) kemarin. Operasi yang digelar sejak 29 Agustus lalu itu berhasil menindak 3.996 pelanggar lalulintas. Ironisnya, dari ribuan pelanggar yang terjaring ternyata didominasi pengendara di bawah umur. Pengendara yang tidak tertib dalam berkendara juga menjadi penerima surat tilang terbanyak di bawah pengendara di bawah umur. Selebihnya, adalah pelanggaran klasik, yakni tidak membawa STNK dan SIM. “Tahun ini memang di dominasi pelanggaran pengendara di bawah umur,” ucap Kaur Bin Ops (KBO) Sat Lantas Polres Kudus Iptu Upoyo, Sabtu (14/9/2019) pagi. Untuk barang bukti, pihaknya merinci, ada sebanyak 2.670 Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang dijadikan barang bukti pelanggaran. Sedang untuk Surat Izin Mengemudi (SIM) ada sebanyak 1.314 buah. Selain dua surat penting tersebut, ada juga 12 kendaraan sepeda motor yang dijadikan barang bukti. “Para pelanggar bisa mengambilnya setelah melalui proses sidang nanti,” katanya. Sedang bagi pengendara dari luar kota yang tertilang di Kota Kretek, bisa memanfaatkan layanan E-Tilang. Para pelanggar akan diberi nomor briva untuk selanjutnya dibayar di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) terdekat sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Sebagian sudah ada yang diambil,” lanjutnya. Pihaknya pun menegaskan, berakhirnya Operasi Patuh Candi bukan berakhir pula tertib berlalu lintasnya. Upoyo mewanti-wanti pada seluruh pengguna jalan untuk tetap berperilaku patuh berlalu lintas saat berada di jalan. Semua demi keselamatan bersama. “Jadi jangan patuh saat ada operasi patuh candi saja,” katanya. Terlebih pada pengendara di bawah umur, ia berharap ada sinergi dari orang tua, guru dan pihak terkait lainnya hal ini. Mengingat di jalan raya mulai banyak sekali anak yang bahkan baru berjenjang SD dengan nyamannya melenggang di jalan raya tanpa helm. “Ini perlu sinergi bersama, semoga ada pemecahan masalahnya,” tandasnya. Sebelumnya, Operasi Patuh Candi sendiri digelar dalam rangka menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut dilakukan karena kebanyakan penyebab kecelakaan lalu lintas bermula dari pelanggaran lalu lintas. Operasi sendiri dilakukan secara berkala, acak, dan tentunya sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku. Pelaksanaan operasi akan dititik beratkan dan dilaksanakan di ruas jalan yang sering ditemui pelanggaran lalu lintas. Operasi Patuh Candi juga diharapkan menjadi momen masyarakat Kudus untuk memulai tertib berlalu lintas. Mengingat keselamatan sebenarnya tidak hanya untuk petugas, melainkan demi pengguna jalan sendiri.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar