Dimulai dari Hilir, Normalisasi Sungai Juwana Dinilai Kurang Efektif
MURIANEWS.com, Pati – Normalisasi Sungai Juwana yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, dinilai kurang efektif. Pasalnya, normalisasi itu dilakukan dari hilir ke hulu, buka dari hulu ke hilir.
Edi Margiyono, Kades Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati, yang wilayahnya berada di aliran Sungai Juwana menyayangkan hal itu. Dia mengatakan, normalisasi seharuanya dimulai dari hulu ke hilir, sehingga pengerjaannya bisa efektif.
“Logikanya, kalau dilakukan dari hilir ke hulu, nanti kalau ada hujan atau banjir, wilayah hilir akan terjadi sedimentasi lagi. Sehingga, pengerukan malah sia-sia,” katanya, Rabu (11/9/2019).
Ia menyebut, usul normalisasi itu memang sudah jauh hari dilakukan. Bahkan kabarnya sudah ada anggaran dari pemerintah pusat untuk mengerjakan normalisasi tersebut.
“Tetapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda dinormalisasi. Ini terkadang yang membuat warga bantaran Sungai Juwana resah,” ujarnya.
Ia berharap, pihak BBWS maupun pihak yang berkepentingan segera melakukan normalisasi Sungai Juwana. Pasalnya, sejuah ini warga yang berada di bantaran tidak bisa memanfaatkan Sungai Juwana itu. Selain adanya sedimentasi juga terjadi intrusi air laut.
“Normalisasi juga harus dibarengi dengan pelestarian di wilayah sungai. Sehingga, pada musim hujan, warga tidak khawatir banjir. Kalau musim kemarau, air sungai bisa dimanfaatkan petani untuk irigasi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno belum memberikan tanggapan sama sekali terkait normalisasi Sungai Juwana itu.
Diketahui, normalisasi Sungai Juwana untuk tahap awal sudah dianggarkan sebanyak Rp 40 miliar. Rencanananya, pengerjaannya dilakukan mulai dari Jembatan Juwana hingga Pulau Seprapat.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha