Kamis, 28 Maret 2024

Ulang Tahun Jadi Momen untuk Mengenang Para Pendiri Perusahaan

Dian Utoro Aji
Selasa, 10 September 2019 20:38:31
Corporate Secretary PR Sukun Deka Hendratmanto mewakiki Direksi PT Sukun memberikan sambutan dihadapan ribuan jemaah. (MURIANEWS.com/Dian Utoro Aji)
MURIANEWS.com, Kudus – Pengajian yang diisi dai kondang asal Bojonegoro, Jawa Timur, KH Anwar Zahid yang digelar PR Sukun dalam rangkaian perayaan HUT PR Sukun ke-72 sekaligus peringatan Tahun Baru 1441 Hijriyah berlangsung meriah, Selasa (10/9/2019) malam. Acara yang digelar di Masjid Taqwa, Ngempak, Gondosari, Kecamatan Gebog, dibuka dengan sambutan oleh Direksi PR Sukun yang disampaikan oleh Corporate Secretary PR Sukun Deka Hendratmanto. “Saya mewakili perusahaan mengucapkan terima kasih atas kehadiran para jemaah,” katanya saat membuka sambutan dihadapan ribuan jemaah, Selasa (10/9/2019) malam. Ia mengatakan, perayaan ulang tahun ke-72 tahun ini, menjadi momen untuk mengenang kegigihan pendiri sekaligus perintis PR Sukun, Mochammad Wartono atau Mc Wartono. Pria yang biasa disapa Anton ini menceritakan, Mbah Wartono dulunya mendirikan PR Sukun dengan niat sederhana: untuk membantu keluarga dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Gondosari, Kecamatan Gebog Kudus. Apalagi, kata dia, Desa Gondosari tersebut dulunya dikategorikan sebagai sebagai wilayah hitam. “Mbah Wartono berpikir, warga harus bekerja. Beliau sempat mendirikan perusahaan tahu. Usaha kedua tenun. Ini (PR Sukun) sebenarnya adalah usaha yang ketiga. Alhamdulillah, barangkali rizqi beliau memang di usaha yang ketiga ini. PR Sukun kemudian semakin maju dana berkembang,” terangnya. Tak sampai di situ, sosok Mbah Wartono juga dikenal sebagai sosok yang dermawan. Bahkan sering membantu masyarakat yang ada di kampung atau pedesaan pada waktu itu. Ia pun melanjutkan ceritanya, dari cerita tutur beberapa warga, dulu Mbah Wartono sering keluar malam untuk melihat keadaan masyarakat di sekelilingnya. Dari situ, kemudian Mbah Wartono tak segan memberikan bantuan apabila dijumpai ada warga yang membutuhkan uluran tangan. "Pernah beliau mendapati ada suara bayi menangis. Kemudian keesokan paginya beliau mengutus orang untuk mengirim beras. Pernah juga beliau menjumpai ada warga yang rumahnya reyot. Dan beliau kemudian mengirim orang untuk memperbaiki rumah warga tadi,” tuturnya. Di tahun 1974, Mbah Wartono meninggal dunia di usia 56 tahun. Selang setahun, istrinya yang bernama Sutarsih juga meninggal dunia. Mbah Wartono meninggalkan dua putri dan empat putra yang masih relatif muda. Keempat putra Mbah Wartono, masing-masing H Tas'an Wartono, H Rindho Wartono (alm), H Yusuf Wartono, dan H Edy Wartono (alm), kemudian menjadi Direksi PR Sukun dan memimpin perusahan hingga bisa sampai seperti sekarang ini. "Sedangkan dua putri Mbah Wartono, Ibu Hj Sri Fatimah Wartono (almh) mendirikan PR Siyem di Semarang. Dan Ibu Hj Anie Wartono mendirikan PR Langsep di Kudus,” katanya. Di akhir sambutan, Anton meminta doa kepada seluruh hadirin untuk almarhum Mbah Wartono dan keluarga yang telah meninggal dunia. Dirinya juga memohonkan doa untuk Direksi PR Sukun saat ini, H Tas'an Wartono dan H Yusuf Wartono, untuk selalu diberikan kesehatan. "Semoga beliau berdua bisa terus memimpin perusahaan dan membimbing kami para generasi ketiga ini, agar bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan," pintanya. Tak lupa, Anton juga memohonkan doa untuk keluarga besar Wartono, agar senantiasa diberi perlindungan oleh Allah SWT, diberikan kerukunan, dan kekompakan.   Reporter: Dian Utoro Aji Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar